Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Jatuh Ditekan Meredupnya Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga Emas Jatuh Ditekan Meredupnya Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga emas turun pada perdagangan di Senin (17/11). Ia tertekan oleh penguatan dolar dan meredanya ekspektasi pemangkasan suku bunga bulan depan, sementara investor menunggu rilis data ekonomi yang tertunda di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Selasa (18/11), Harga spot gold melemah 1,5% ke US$4.019,12. Emas berjangka ditutup turun 0.5% ke US$4.074,5.

Baca Juga: Targetkan Produksi 2026, EMAS Mulai Ore Feeding di Tambang Pani

Di pasar logam lainnya, harga perak spot turun 1,2% menjadi US$49,94, platinum melemah hampir 1% ke US$1.526,45, dan palladium turun 0,4% menjadi US$1.379,02.

Indeks dolar bergerak naik, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Pasar mengalami pergerakan yang berfluktuasi menjelang rilis serangkaian data ekonomi setelah pemerintahan federal kembali dibuka di AS.

“Harapan tambahan pemangkasan suku bunga semakin berkurang, dan hal itu menekan sentimen terhadap emas,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger.

Agenda pekan ini mencakup rilis data ketenagakerjaan serta risalah pertemuan terakhir dari Federal Reserve (The Fed). Saat itu, bank sentral memangkas suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin.

Sementara itu, semakin banyak pejabat bank sentral mempertahankan sikap hawkish terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan di Desember.

Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson mengatakan bank sentral perlu melangkah perlahan dalam melakukan pemotongan lebih lanjut agar tidak mengurangi tekanan terhadap inflasi secara berlebihan.

Baca Juga: Investor Lari ke Emas, Inflasi Oktober Tembus Rekor Tahunan

Emas sebagai aset lindung nilai cenderung berkinerja lebih baik dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak menawarkan imbal hasil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: