Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumen Beralih ke Transportasi Online, Produk Asuransi Kendaraan Tertekan?

Konsumen Beralih ke Transportasi Online, Produk Asuransi Kendaraan Tertekan? Kredit Foto: Azka Elfriza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menilai pola konsumsi kendaraan bermotor mengalami pergeseran signifikan. Ia memperkirakan tren tersebut akan berlanjut seiring semakin masifnya layanan transportasi online yang menawarkan alternatif mobilitas lebih praktis dan terjangkau di berbagai kota.

Budi menyampaikan bahwa masyarakat kini lebih selektif dalam membeli kendaraan karena tersedianya opsi mobilitas tanpa harus menanggung biaya kepemilikan. Faktor itu menjadi salah satu penyebab segmen motor vehicle mengalami kontraksi.

“Motor vehikel juga lagi kontraksi. Kalau saya lihat dengan kondisi yang ini, masyarakat sudah makin pintar saya pikir ya, dengan banyaknya mass transportasi seperti taksi-taksi online, kendaraan online, dan fasilitasnya juga sudah bagus dengan harga yang terjangkau, ini masyarakat juga sekarang sedikit bergeser saya pikir. Daripada memiliki, saya mendingan menggunakan jasa-jasa ini,” ujarnya kepada Warta Ekonomi, Kamis (20/11/2025).

Baca Juga: Jawab Tantangan Industri, AAUI Siap Luncurkan PINDAI di 2026

Menurutnya, beragam platform transportasi online yang mengoperasikan kendaraan baru, termasuk kendaraan listrik, memberikan konsumen pilihan mobilitas yang lebih luas.

“Karena saya pikir ada Grab, ada Gojek, ada Gocar, ada segala sesuatu, ada Maxim, ada apa lagi itu banyak. Mereka itu menawarkan dengan kendaraan-kendaraan baru, kendaraan listrik yang bagus, sehingga masyarakat saya pikir juga ke depannya mungkin akan bergeser,” lanjutnya.

Budi menuturkan bahwa pergeseran tersebut lebih dominan terjadi pada kendaraan roda empat, sementara roda dua masih berpeluang tumbuh.

“Untuk roda empat ya. Tapi untuk roda dua saya pikir saya masih optimis ada terjadi pertumbuhan, karena biar gimana pun kita punya mass transportation, public transportation ini belum baik sebagaimana yang diharapkan,” pungkasnya.

Baca Juga: DPR Yakin Prabowo Bakal Penuhi Janji Produksi Mobil Nasional Pada 2027

Ia menambahkan, ketersediaan transportasi umum seperti LRT, MRT, dan Transjakarta saat ini lebih terkonsentrasi di kota-kota besar. Daerah lain baru mulai mengembangkan layanan serupa. “

Walaupun kita ke arah sana ya, dengan adanya LRT, Transjakarta, tapi ini kan hanya di kota besar ya, tapi di kota-kota yang lain ini baru mulai. Medan baru mulai dengan bus-bus listriknya, juga di wilayah Surabaya dengan mulai bus listriknya, dengan model-model Transjakarta. Tapi Indonesia akan menuju ke sana semuanya,” kata Budi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: