Kredit Foto: Antara/Donny Aditra
Harga emas global melemah pada Kamis (20/11). Hal ini terjadi setelah investor mencermati laporan tenaga kerja yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja lebih kuat dari perkiraan, sehingga mengurangi peluang pemangkasan suku bunga pada Desember 2025.
Dilansir dariĀ Reuters, Jumat (21/11), harga emas spot turun 0,6% menjadi US$4.058,29. Sementara emas berjangka ditutup turun 0,6% ke US$4.060.
Baca Juga: AI Mulai Memasuki Bisnis Hotel, Apa Dampaknya Bagi Pekerja?
Logam mulia lainnya juga mengalami pelemahan. Harga perak spot turun 1,7% menjadi US$50,47, platinum turun 2,3% ke US$1.510,70, dan paladium melemah 0,1% ke US$1.379.
Penguatan dolar terhadap sebagian besar mata uang utama membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli luar dari Amerika Serikat (AS).
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan nonfarm payrolls September meningkat 119.000, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan kenaikan 50.000.
Analis Senior Logam Mulia Zaner Metals, Peter Grant mengatakan data tersebut menegaskan gambaran pasar tenaga kerja yang melambat namun tetap stabil, sehingga peluang penurunan suku bunga pada akhir tahun semakin kecil.
Pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sekitar 40% pada pertemuan bulan depan. Emas yang tidak menghasilkan imbal hasil, cenderung diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah.
Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) membatalkan rilis laporan Oktober dan akan menggabungkannya dengan data November. Laporan gabungan tersebut dijadwalkan rilis pada 16 Desember.
Baca Juga: India Pasar Emas Baru Bagi Sektor Pariwisata Indonesia
Risalah The Fed Oktober mengungkapkan bahwa pembuat kebijakan tetap memangkas suku bunga meski memperingatkan risiko inflasi dan potensi turunnya kepercayaan publik terhadap bank sentral.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement