Kredit Foto: PLN
PT PLN (Persero) memperluas dukungan bagi wirausaha muda melalui Program Akselerasi Mitra Binaan PLN yang menjadi bagian dari pameran INACRAFT 2025 Vol. 4: Youthpreneurs di Jakarta Convention Center (JCC), 1–5 Oktober 2025. Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas UMKM dalam menghadapi persaingan pasar, sekaligus mendorong ekspansi produk kriya lokal ke ranah digital dan jaringan ritel modern.
Akselerasi ini digelar PLN bersama Yayasan Cahaya Pelita Karya (YCPK) sebagai wadah peningkatan pasar, penguatan branding, serta pengembangan keterampilan digital bagi UMKM binaan. Booth PLN yang mengusung tema “Energizing Craft, Sparking Culture, Powering Future” tampil dengan konsep hybrid experiential, memadukan pameran luring, live streaming, permainan interaktif, dan flash sale digital.
Selama lima hari pameran, booth PLN menjadi salah satu area dengan kunjungan tertinggi. Minat besar pengunjung didorong oleh produk UMKM yang dinilai memiliki karakter kuat, inovasi desain, serta narasi keberlanjutan. Selain interaksi langsung, peserta memperoleh eksposur tambahan melalui kanal digital yang dikelola selama penyelenggaraan.
Sebanyak tujuh UMKM binaan PLN terpilih mengikuti program ini setelah melalui proses kurasi dan pelatihan selama satu bulan. Peserta tersebut antara lain Hijab Auli Mustlima dan Rayama Batik dari HUB UMK Banten, serta Limittes ID, D’Craft Indonesia, Tikaetnika, Prau Handmade, dan Made By DE dari HUB UMK Jakarta. Seluruhnya menampilkan karya berbasis budaya lokal dengan sentuhan desain modern.
Ketua YCPK, Chrestianza Ulfia Kuswana, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari proses pembinaan jangka panjang. “Melalui program akselerasi ini, PLN tidak hanya memberikan energi listrik, tetapi juga energi semangat bagi UMKM untuk terus berkembang. PLN ingin pelaku usaha muda mampu membangun merek yang kuat, berdaya saing, dan membawa nilai budaya Indonesia ke kancah global,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan program, YCPK berperan dalam pendampingan branding, kurasi, serta persiapan peserta menuju pameran. Sebelum INACRAFT digelar, UMKM mengikuti pelatihan intensif mengenai promosi daring, fotografi produk, dan pengelolaan toko digital agar siap memasuki pasar yang semakin kompetitif.
Selama pameran berlangsung, booth PLN menjadi pusat kegiatan interaktif mulai dari games, talkshow produk, hingga hybrid flash sale bersama KOL dan influencer dari jaringan GETI Incubator. PLN juga memfasilitasi business matchingantara peserta dan calon pembeli potensial dari kalangan agen, distributor, dan retailer.
Pendampingan tidak berhenti usai acara. PLN dan YCPK terus mengikuti perkembangan peserta untuk membantu optimalisasi penjualan daring dan memperluas jangkauan promosi. Beberapa UMKM dilaporkan berhasil memperluas basis pelanggan ke luar daerah setelah memanfaatkan kanal digital yang diperkuat dalam program akselerasi.
Keberhasilan program ini mendorong PLN dan YCPK untuk mereplikasi model pendampingan di daerah lain. Chrestianza menyebut pentingnya kesinambungan pembinaan agar UMKM mampu mempertahankan kualitas dan jaringan pasarnya. “Setelah pameran, kami terus mendampingi peserta agar mampu menjaga kualitas produk, konsistensi promosi, dan jejaring pasar mereka,” katanya.
INACRAFT 2025 yang diikuti lebih dari 1.300 peserta dari 34 provinsi dan dikunjungi sekitar 150 ribu orang menjadi momentum bagi PLN untuk menegaskan peran sebagai penggerak sosial dan ekonomi. Melalui Program Akselerasi Mitra Binaan, PLN ingin memperkuat kontribusi UMKM muda dalam pengembangan ekonomi kreatif nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement