Kredit Foto: Reuters
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa pihaknya tidak setuju adanya perubahan wilayah dengan kekuatan terjadi kepada Ukraina.
Ursula von der Leyen menegaskan bahawa negara tersebut mesti berdaulat, militernya tidak boleh dikurangi hingga membuat negara itu rentan. Uni Eropa menurutnya juga harus memiliki peran sentral dalam setiap kesepakatan damai untuk Ukraina.
Baca Juga: Hungaria Desak Uni Eropa Hentikan Bantuan Dana ke Ukraina
“Setiap rencana perdamaian yang kredibel dan berkelanjutan harus pertama-tama menghentikan pembunuhan dan mengakhiri perang, tanpa menabur benih konflik di masa depan,” kata von der Leyen, dilansir Senin (24/11).
Ia menyebut telah ada kesepakatan mengenai elemen-elemen utama untuk perdamaian yang adil dan langgeng, termasuk menjaga kedaulatan Ukraina. Von der Leyen menegaskan tiga prinsip utama.
Pertama, perbatasan negara tidak boleh diubah dengan kekuatan. Kedua, Ukraina tidak boleh dikenakan pembatasan terhadap angkatan bersenjatanya yang dapat membuatnya rentan terhadap serangan di masa depan dan merusak keamanan dari Eropa.
Ketiga, peran sentral blok euro dalam mengamankan perdamaian Ukraina harus sepenuhnya tercermin dalam setiap kesepakatan.
Baca Juga: Lawan Ancaman Rusia, Eropa Didorong Miliki Senjata Nuklir Taktis
Ia juga menegaskan bahwa negara tersebut memiliki hak bebas dan berdaulat untuk menentukan masa depannya. Menurutnya, Ukraina telah memilih masa depan dari Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement