Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rumah Energi Rayakan 13 Tahun, Bangun Indonesia yang Lebih Berdaya dengan 29 Ribu Instalasi Biogas dan Pengurangan 584 Ribu Ton Emisi

Rumah Energi Rayakan 13 Tahun,  Bangun Indonesia yang Lebih Berdaya dengan 29 Ribu Instalasi Biogas dan Pengurangan 584 Ribu Ton Emisi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Yayasan Rumah Energi (Rumah Energi) baru saja merayakan usianya yang ke-13, menandai lebih dari satu dekade upaya konsisten dalam mewujudkan visi "Indonesia Berdaya Lenting dalam Energi dan Pangan." Sejak didirikan, yayasan ini memfokuskan diri pada penerapan solusi berkelanjutan yang dirancang untuk memberikan manfaat langsung dan terukur bagi masyarakat. Komitmen ini telah menjangkau total 142.560 individu di berbagai wilayah Indonesia, memperkuat peran Rumah Energi sebagai katalisator dalam transisi menuju energi bersih, peningkatan ketahanan pangan, dan pengembangan ekonomi lokal yang resilien.

Pada pilar energi, Rumah Energi telah mencatatkan pencapaian signifikan melalui inisiatif energi terbarukan. Hingga Oktober 2025, yayasan ini berhasil mengimplementasikan total 29.915 Instalasi Biogas yang tersebar di 21 Provinsi. Angka ini secara langsung melayani kebutuhan memasak dan energi bersih bagi 119.660 rumah tangga. Lebih dari sekadar penyediaan energi, program ini juga berkontribusi pada penciptaan lingkungan yang lebih bersih dan pengelolaan limbah yang lebih baik di tingkat komunitas.

Pencapaian selama 13 tahun ini menegaskan efektivitas pendekatan Rumah Energi dalam membangun fondasi keberlanjutan dari akar rumput. Dengan fokus pada solusi praktis dan teknologi yang mudah diterapkan, yayasan ini menunjukkan bahwa dampak skala besar dapat dicapai melalui intervensi yang tepat sasaran. Jejak langkah Rumah Energi terus berlanjut sebagai model yang membuktikan bahwa integrasi energi bersih dan ketahanan pangan adalah kunci untuk membangun komunitas yang lebih mandiri dan tangguh di masa depan.

Baca Juga: Dukung Ekosistem Energi Hijau, Pameran Electricity Connect 2025 Hadirkan Terobosan Teknologi Rendah Emisi

Kesuksesan ini turut didukung oleh kehadiran 162 Mitra Konstruksi Lokal yang terlatih, menegaskan peran Rumah Energi dalam penciptaan lapangan kerja hijau (green jobs). Selain biogas, Rumah Energi juga memasang 72 Instalasi Solar PV, turut andil dalam menerangi komunitas yang membutuhkan.

Pencapaian energi terbarukan ini berkaitan erat dengan upaya peningkatan ketahanan pangan. Ampas dari proses biogas, yang disebut bioslurry, merupakan pupuk organik berkualitas tinggi. Melalui pelatihan yang diikuti oleh lebih dari 5.114 peserta, petani diajarkan cara memanfaatkan bioslurry ini, yang terbukti mampu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia hingga menghemat pengeluaran bulanan sebesar Rp 100.000 hingga Rp 250.000.

Inovasi lain seperti Solar Dryer (pengering bertenaga surya) yang diperkenalkan Rumah Energi di 100 lokasi juga terbukti meningkatkan produktivitas hasil pertanian hingga 200% dan bahkan melipatgandakan pendapatan petani hingga empat kali lipat. Upaya ini dilengkapi dengan teknologi konservasi air, seperti 26 instalasi Rain Water Harvesting (RWH), yang membantu 1.001 masyarakat mengakses air bersih, bahkan mengelola ribuan kilogram limbah eceng gondok setiap tahunnya.

Dampak dari program ini menjalar hingga ke sektor ekonomi. Rumah Energi telah menjadi inkubator bagi 323 Bisnis di tingkat komunitas. Dengan pelatihan bisnis yang menyasar 168 perempuan dan pendampingan pada 24 Koperasi Hijau (GENCAR), Rumah Energi memberdayakan masyarakat untuk menciptakan nilai tambah dari produk hijau. Bagi rumah tangga petani yang tidak hanya menggunakan, tetapi juga menjual bioslurry yang kaya nutrisi, program ini telah membuka keran pendapatan tambahan antara Rp 200.000 hingga Rp 500.000 per bulan.

“Perjalanan 13 tahun ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk mewujudkan visi Masyarakat Berdaya Lenting dalam Energi dan Pangan,” ujar Sumanda Tondang selaku Direktur Eksekutif Rumah Energi. “Setiap instalasi biogas, setiap kilogram emisi yang direduksi, dan setiap rupiah penghematan yang dirasakan masyarakat adalah langkah kolektif kita menuju Indonesia yang lebih hijau, mandiri, dan berdaya,” Rumah Energi menegaskan kembali komitmennya untuk terus menjadi mitra masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan cita-cita pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dampak program Rumah Energi juga dirasakan langsung oleh masyarakat di tingkat akar rumput. Salah satunya adalah Sukamto, warga Desa Umbulharjo, Kabupaten Sleman – DIY, yang lebih dari 10 tahun memanfaatkan instalasi biogas rumah. 

“Sejak memakai biogas, saya sudah tidak beli elpiji lagi. Kandang menjadi lebih bersih karena kotoran sapi dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas. Bio-slurry yang dihasilkan juga sangat menguntungkan. Saya menggunakannya untuk tanaman salak, membuat buahnya lebih enak rasanya dan tidak mudah busuk. Yang paling menggembirakan, limbah ternak yang sebelumnya melepaskan gas metana kini tertangkap dan diolah, jadi kita turut mengurangi emisi gas rumah kaca dari peternakan,” ungkapnya. 

Baca Juga: Percepat Transisi Energi, CDI Group Operasikan PLTS 4,7 MWp

Cerita Sukamto mencerminkan bagaimana biogas tidak hanya menghadirkan energi bersih, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani.

Pandangan serupa datang dari pemangku kepentingan di tingkat nasional yang melihat kontribusi Rumah Energi sebagai bagian penting dari agenda pembangunan berkelanjutan Indonesia. 

“Rumah Energi 13 tahun bersama masyarakat melakukan pendampingan untuk kesediaan energi bersih melalui biogas. Kerja–kerja yang dilakukan sudah memberikan dampak bagi banyak orang, khususnya petani, peternak, koperasi, dan rumah tangga pedesaan. Kiranya Rumah Energi terus berkembang dan lebih luas lagi yang dilakukan, menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan dan menginisiasi inovasi yang berdampak pada lingkungan,” ujar Ahmad Zabadi, Sekretaris Kementerian Koperasi RI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: