Kredit Foto: Antara/Bayu Pratama S
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan di Rabu (26/11). Hal ini terjadi karena investor tetap yakin bahwa suku bunga akan dipangkas oleh Federal Reserve (The Fed).
Dilansir dari Reuters, Kamis (27/11), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur nilai tukar greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,2% ke 99,588.
Baca Juga: Pejabat The Fed: Suku Bunga Terlalu Ketat Jadi Penyebab Naiknya Pengangguran di AS
Kepala Strategi Pasar Corpay, Karl Schamotta mengatakan bahwa fokus pasar kini tertuju pada kemungkinan semakin besar akan gelombang pelonggaran agresif dari The Fed.
Beberapa data ekonomi terbaru mendukung pandangan ini seperti klaim tunjangan pengangguran untuk pekan yang berakhir minggu lalu turun menjadi 216.000. Sementara itu, pesanan barang modal non-pertahanan (yang tidak termasuk pesawat) melonjak 0,9% di September.
Namun, data-data tersebut gagal menopang dolar, karena pasar telah mematok ekspektasi pemangkasan suku bunga secara lebih agresif.
Ekspektasi pelonggaran juga diperkuat oleh laporan bahwa ketua bank sentral selanjutnya adalah Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett. Ia dikenal mendukung kebijakan suku bunga rendah.
Baca Juga: Perkuat Struktur Aset, KB Bank Tukar Aset Nonproduktif dengan Sukuk TOBA
Investor kini memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada akhir tahun ini sebesar 85%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement