Kredit Foto: SKK Migas
Harga minyak dunia bergerak sedikit lebih tinggi pada perdagangan di Kamis (4/12). Hal ini terjadi setelah serangan terhadap infrastruktur minyak dari Rusia.
Dilansir dari Reuters, Harga Brent naik 0,22% menjadi US$62,81. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) menguat 0,27% ke US$59,11.
Baca Juga: Kejar 1 Juta Bph, Produksi Minyak RI Dipatok Melesat 100 Ribu Barel Tiap Tahun
Perwakilan Presiden Amerika Serikat Donald Trump keluar dari pembicaraan tanpa terobosan konkret mengenai penghentian perang dari Rusia-Ukraina.
Negosiasi Rusia-Ukraina mandek, menahan ekspektasi pasar terhadap kesepakatan yang dapat memulihkan aliran minyak dari Moskow. Namun, lemahnya fundamental pasar tetap membatasi kenaikan harga.
Serangan Ukraina menargetkan pipa minyak dari Druzhba di Tambov, Rusia. Hal tersebut menandai serangan kelima terhadap jalur yang menyalurkan minyak dari negara tersebut ke Hongaria dan Slovakia.
“Meski ada kenaikan, kekhawatiran terkait kelebihan pasokan dan lemahnya permintaan terus membebani harga minyak mentah,” kata Analis Pasar IG, Tony Sycamore.
Baca Juga: Resmi: Produksi Minyak Nasional November 2025 Sentuh 606 Ribu Barel, Ini Target Baru Tahun 2026
Fitch Ratings memangkas asumsi harga minyak untuk periode 2025–2027. Hal itu guna mencerminkan kondisi pasar yang kelebihan pasokan dan proyeksi pertumbuhan produksi yang diperkirakan melampaui permintaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement