Ancam Daya Saing, Industri Aluminium Desak Uni Eropa Hapus CBAM
Kredit Foto: Ist
Uni Eropa didesak untuk untuk membatalkan mekanisme pajak karbon dalam kawasan perbatasan atau Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM). Kebijakan tersebut dinilai dapat mendorong sektor aluminium lokal menuju kemerosotan jangka panjang.
Chief Executive Officer (CEO) Constellium, Jean-Marc Germain mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan mengakibatkan kenaikan biaya dan meningkatnya ketergantungan pada pemasok luar negeri yang lebih berpolusi.
Baca Juga: Industri Aluminium Menguat, Inalum Siapkan Ekspansi Besar 2026
CBAM dirancang untuk melindungi produsen kawasan euro dari kompetitor yang berasal dari negara dengan regulasi iklim lebih longgar. Namun, para pelaku industri menilai mekanisme tersebut memiliki cacat mendasar yang justru melemahkan daya saing kawasan.
“Hal pertama yang harus dilakukan terhadap CBAM adalah menghapusnya,” ujar Jean-Marc Germain, dilansir dari Reuters, Senin (8/12).
“Inti persoalannya adalah daya saing dari Eropa. Kita seperti menembak kaki kita sendiri secara sadar," tambahnya.
Constellium merasakan dampak harga yang meningkat akibat CBAM. Premi aluminium fisik kawasan euro kini menyentuh level tertinggi dalam sepuluh bulan.
Menurut Germain, premi tersebut akan terus naik mengikuti biaya dari ton aluminium terakhir yang diperlukan untuk memenuhi permintaan, sehingga seluruh pasokan akan menjadi lebih mahal.
Ia memperingatkan bahwa inflasi biaya ini dapat menjadi kematian perlahan bagi pelanggan industri dari Constellium di Eropa.
Germain juga menyebut adanya celah dalam aturan yang memungkinkan pemasok luar negeri menghindari kebijakan tersebut dengan mengirimkan aluminium dalam bentuk scrap atau mengekspor aluminium rendah karbon sambil terus memproduksi aluminium beremisi tinggi untuk pasar lain.
“Kebijakan ini tidak memberikan manfaat bagi planet,” ujarnya.
CBAM pada akhirnya menurutnya dapat mendorong perusahaan memindahkan investasi dan menutup kapasitas produksi di Eropa.
Baca Juga: Inalum Kejar Produksi 520 Ribu Ton dari Kuala Tanjung: Pasokan Listrik Jadi Taruhan
“Ini bukan sesuatu yang membuat kita mematikan lampu seketika. Ini akan menjadi penurunan bertahap,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement