- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Harga Minyak Turun Setelah Produksi Irak Pulih, Pasar Tunggu Keputusan The Fed
Kredit Foto: Kementerian ESDM
Harga minyak melemah pada perdagangan di Senin (8/12). Irak memulihkan produksi dalam salah satu ladang minyaknya, sementara pasar terus menilai perkembangan pembicaraan untuk mengakhiri perang dan prospek kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Selasa (9/12), Minyak Brent turun 1,98% menjadi US$62,49. Sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah 2% ke US$58,88.
Baca Juga: Menteri ESDM Ungkap 300+ Wilayah Kerja Migas Mangkrak Pasca-POD
Irak memulihkan produksi dari West Qurna 2. Ia sebelumnya mengalami penurunan output akibat kebocoran pada pipa ekspor.
Upaya Rusia-Ukraina mencapai kemajuan dalam pembicaraan damai masih berjalan lambat, menyusul perbedaan pandangan terkait jaminan keamanan dan status wilayah yang diduduki oleh Rusia.
“Jika ada kesepakatan dalam waktu dekat, tambahan ekspor minyak berpotensi meningkat dan menekan harga,” kata Analis Pasar Minyak PVM, Tamas Varga.
G7 dan Uni Eropa sedang membahas rencana mengganti batas harga ekspor minyak dengan larangan penuh terhadap layanan maritim dari Rusia. Langkah tersebut berpotensi menekan pasokan dari produsen minyak terbesar kedua dunia tersebut.
Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terus memberikan tekanan terhadap Venezuela. Hal itu dilakukan dengan serangan terhadap kapal yang dituduh menyelundupkan narkoba serta wacana aksi militer untuk menggulingkan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
Baca Juga: Oknum 'Berkepentingan' Hantui Hulu Migas, Wamen ESDM Usulkan Jadi Obvitnas
Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin pada pertemuan dari Selasa dan Rabu. Namun komentar sejumlah pejabat bank sentral menunjukkan bahwa pertemuan kali ini bisa menjadi salah satu yang paling terbelah dalam beberapa tahun, meningkatkan fokus investor pada arah kebijakan selanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement