Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT Pertamina (Persero) mengidentifikasi total cekungan (basin) yang berpotensi diutilisasi sebagai carbon capture storage (CCS) dengan ruang penyimpanan sebesar 7,3 giga ton CO₂. Cekungan ini berasal dari sisa lapangan minyak dan gas bumi (migas) milik Pertamina.
Pjs. Senior Vice President, Yudhi Haryadi, merinci bahwa potensi tersebut berasal dari 9 basin, yakni Central Sumatera Basin, South Sumatera Basin, Asri Basin, ONWJ, Jembaran Tiung Biru, East Java Basin, Central Sulawesi Basin, East Kalimantan Basin.
"Kita memiliki beberapa lapangan yang sudah kosong sehingga bisa diisi oleh karbon yang di-capture dari industri," ujar Yudhi dalam Outlook Energi Indonesia 2026 yang digelar oleh INDEF di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Dari seluruh potensi tersebut, Yudhi menyebut Asri Basin, yang berada di utara Pulau Jawa, sebagai wilayah yang paling maju perkembangannya untuk dapat digunakan sebagai lokasi injeksi karbon.
Wilayah ini memiliki total potensi ruang sebesar 1,1 giga ton CO₂, dengan proses studi yang masih berlangsung dan target onstream pada tahun 2030.
"Itu (Asri Basin) akan kami jadikan hub untuk carbon capture dari beberapa negara potensial, yaitu Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea," lanjutnya.
Industri dalam negeri juga sudah ada yang menjalin kerja sama untuk menginjeksi karbon di Asri Basin. Di antaranya Krakatau Steel, industri baja di Jawa Barat, yang nantinya juga dapat mengalirkan CO₂ ke Asri Basin.
Selain Asri Basin, wilayah yang juga dibidik sebagai hub adalah South Sumatera Basin, Central Sulawesi Basin, dan East Kalimantan Basin.
"Kemudian ada juga yang masih upcoming study, yaitu di Kutai Basin di East Kalimantan, juga di Sulawesi Basin," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement