- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Bersama Pulihkan Listrik Aceh: Pemerintah dan PLN Kerahkan Semua Sumber Daya
Kredit Foto: PLN
Pemerintah melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan komitmen penuh untuk mempercepat pemulihan listrik di Aceh yang terdampak banjir bandang dan longsor. Ia mengungkapkan hal itu usai memimpin rapat bersama Direksi PT PLN (Persero) serta tim yang tengah bekerja di lapangan untuk memperbaiki kerusakan sistem kelistrikan di wilayah tersebut. Situasi darurat membuat berbagai proses pemulihan menghadapi beragam hambatan teknis maupun akses.
Bahlil menyampaikan pemahaman dan empatinya kepada warga Aceh yang masih mengalami gangguan listrik. Ia menegaskan pemerintah mengerahkan seluruh sumber daya negara demi percepatan pemulihan sektor energi. Dalam kondisi bencana, menurutnya, tantangan pasti banyak, tetapi seluruh pihak diminta tetap bekerja bersama hingga pasokan listrik kembali stabil.
“Kami dapat memahami, kami dapat mengerti apa yang dirasakan oleh saudara-saudara kami yang ada di Aceh, yang sekarang kena musibah. Seperti kita ketahui bahwa saya baru pulang dari Aceh bersama-sama Pak Presiden, dan juga kami melakukan ratas (rapat terbatas) terhadap perkembangan elektrifikasi,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Baca Juga: Bahlil Ungkap Devisa Rp500 T Lenyap Tiap Tahun buat Impor Energi
PLN melaporkan kerusakan besar pada jaringan transmisi, termasuk enam tower antara Bireuen dan Arun yang tersapu banjir bandang. Perubahan kontur sungai yang semula selebar sekitar 80 meter menjadi 300–400 meter membuat tower serta kabel hanyut. Kondisi itu memutus suplai dari Pembangkit Arun ke Banda Aceh sehingga ibu kota provinsi mengalami pemadaman bergilir. PLN juga mencatat kerusakan transmisi menuju Aceh Tengah, Takengon, hingga Aceh Tamiang.
Dalam situasi darurat tersebut, sejumlah material penting berbobot puluhan ton terpaksa diangkut menggunakan helikopter karena akses darat terputus. Kendaraan TNI juga dikerahkan untuk membantu distribusi logistik perbaikan. Tim di lapangan bekerja di medan berat untuk memulihkan tower serta menyambungkan kembali kabel transmisi yang rusak. Upaya ini berlangsung bersamaan dengan pemulihan jalur Bireuen–Takengon agar wilayah tengah Aceh kembali mendapat aliran listrik.
“Maka material untuk perbaikan tower seberat 35 ton terpaksa diangkut menggunakan heli, satu per satu,” Jelas Dirut PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.
Darmawan juga meminta maaf atas keterlambatan waktu pemulihan sistem kelistrikan di Aceh seraya memberikan empati dalam atas hal tersebut.
Baca Juga: PLN Terbangkan Genset 250 kVA untuk Pulihkan Listrik RSUD Datu Beru Takengon
Secara fisik, sambungan transmisi memang pulih, tetapi proses sinkronisasi sistem menemui kendala teknis berat saat listrik dari Arun dialirkan ke Banda Aceh.
PLN menyebut tantangan teknis tersebut jauh melebihi perkiraan. Hambatan serupa muncul pada jaringan lainnya, termasuk terputusnya transmisi dari Langsa ke Pangkalan Brandan yang membuat Aceh terisolasi dari backbone kelistrikan Sumatera.
“Kami menyampaikan kepada Bapak Menteri ESDM apabila pada sistem itu tersambung, kami menyampaikan bahwa sistem listrik dari Aceh akan meningkat menjadi 93 persen. Ternyata dalam proses pengaliran listrik dari Arun ke Banda Aceh, kami menghadapi tantangan hambatan teknis. Kenyataannya bahwa penyaluran listrik ini jauh lebih berat daripada perkiraan kami,” ucap Darmawan.
Empat kabupaten—Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues—sebelumnya masih gelap gulita akibat jaringan terputus. Berdasarkan arahan Menteri ESDM, PLN berhasil menyalakan kembali ibu kota keempat kabupaten tersebut, meski banyak kawasan terpencil belum dapat dipulihkan.
Baca Juga: PLN Nyalakan Kembali Empat Wilayah Terberat Pascabencana Banjir, Pemulihan Aceh Capai 93%
Banda Aceh pun masih mengalami pemadaman bergilir karena kekurangan pasokan sekitar 40 megawatt. Upaya penormalan terus dilakukan, termasuk mendatangkan genset tambahan untuk mengurangi durasi padam.
PLN kini menargetkan pemulihan signifikan dalam lima hari ke depan sembari terus menembus wilayah terisolasi. Seluruh personel dikerahkan dan berkoordinasi dengan TNI, Polri, BNPB, dan kementerian terkait untuk memastikan percepatan akses dan keamanan jalur perbaikan. Kerja teknis masih berlangsung intensif untuk menstabilkan aliran dari Arun ke Banda Aceh serta menyambungkan kembali jaringan backbone Sumatera.
“Sekali lagi kami terus menyisir lokasi, kami mengantisipasi longsoran, dan juga memastikan jaringan aman. Kami terus berusaha menyambung ke daerah-daerah yang terisolasi. Sehingga kami terus berkomitmen mengerahkan seluruh pasukan kekuatan kami agar sistem kelistikan Aceh bisa pulih kembali,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Advertisement