Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah resmi menutup program magang pengurus Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih Batch ketiga yang telah digelar selama 8 hari pada Selasa (9/12/2025).
Program magang yang berlangsung di Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Ciwidey, Kabupaten Bandung itu ditujukan bagi pengurus dan pengelola Kopdes/Kel Merah Putih sektor pertanian.
Baca Juga: Ini Strategi RI Ciptakan SDM Industri Kompeten
Wamenkop Farida menyatakan bahwa penutupan program magang ini menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kapasitas dan sumber daya manusia (SDM) bagi 38 pengurus/ pengelola Kopdes/Kel Merah Putih dari 11 provinsi. Ia mengingatkan agar hasil magang tidak berhenti sebagai formalitas, melainkan dapat diaplikasikan di Kopdesnya masing-masing.
“Jadi tidak main-main, Bapak-Ibu di sini bisa disebut sebagai patriot. Tujuan magang ini tidak hanya mengelola distribusi LPG atau kasir saja, tetapi dapat menjadikan Kopdes sebagai lokomotif ekonomi di setiap desa Bapak/Ibu semua,” kata Wamenkop, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Rabu (10/12).
Ia menegaskan bahwa program magang ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis pengelolaan koperasi khususnya di sektor pertanian, tetapi juga menanamkan semangat patriotisme bagi para pengurus agar kedepan pengelolaan koperasi benar-benar dapat dilakukan dengan semangat profesionalisme yang tinggi. Ia menyebut para peserta sebagai “patriot” yang bertugas mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Wamenkop Farida menegaskan bahwa koperasi desa memiliki peran strategis dalam mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo, yakni pembangunan ekonomi desa dan stabilitas swasembada pangan. “Kami percaya Bapak-Ibu mampu untuk mengelola Koperasi Desa Merah Putih yang pada akhirnya nanti akan menjadi seperti yang dicita-citakan oleh Bapak Presiden Prabowo,” ujarnya.
Ia juga menyoroti fenomena migrasi tenaga kerja desa ke kota yang kerap menimbulkan ironi. Menurutnya, koperasi desa harus menjadi solusi agar masyarakat tidak perlu berebut lapangan kerja di perkotaan. Oleh karena itu diharapkan melalui program magang ini dapat menjadi batu lompatan bagi pengurus/pengelola koperasi agar lebih inovatif dalam mengembangkan usaha Kopdesnya sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di desa.
Wamenkop Farida menambahkan bahwa pengembangan koperasi tidak berhenti pada pelatihan seperti yang dilakukan dalam program magang tersebut, melainkan harus terus bermitra, menghimpun pembiayaan, dan memperluas jejaring. Melalui cara tersebut, ia meyakini bahwa pengembangan usaha Kopdes/Kel Merah Putih akan jauh lebih mudah.
Ia berharap pengalaman magang yang dilakukan di Kopontren Al-Ittifaq tersebut dapat menginspirasi pengurus Kopdes/Kel Merah Putih lainnya yang belum sempat mengikuti program serupa. “Kita berharap dari program magang ini apa yang didapatkan bisa berbagi ilmu dengan teman-teman yang belum bisa magang,” ujarnya.
Wamenkop Farida meminta peserta magang untuk segera mengirimkan data lahan desa yang siap dibangun aset fisik seperti gudang, gerai dan sarana pendukung lainnya. Pasalnya hingga saat ini masih banyak Kopdes/Kel Merah Putih yang belum mengirimkan data tanah untuk dilakukan inventarisasi lahan untuk dibangun aset fisik.
Ia juga mengingatkan agar koperasi tidak menjadi lembaga eksklusif, melainkan terbuka bagi seluruh masyarakat desa. Semakin banyak anggota, semakin besar dampak positif yang dihasilkan. "Jadi ujung tombak dari Kopdes/Kel ini adalah Bapak-Ibu semuanya, sehingga kita sangat berharap jangan jadikan ini beban tapi jadikan ini tantangan," ucapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Kemenkop Desty Anna Sari menegaskan bahwa kegiatan magang merupakan bagian dari upaya inkubasi dan inovasi berbasis koperasi. Melalui program ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem Kopdes/Kel Merah Putih melalui praktik langsung dan berjejaring dengan Koperasi yang telah sukses.
Destry berharap kolaborasi yang dibangun dalam program magang dapat memberikan manfaat nyata bagi pengurus/pengelola koperasi para peserta magang. Ia juga berharap pengalaman dan praktik baik yang dilakukan selama program magang dapat diimplementasikan di koperasinya masing-masing.
Sementara itu Presiden Direktur Al Ittifaq Irpan Sadikin turut memberikan pesan dalam penutupan program. Ia menyebut para peserta magang sebagai bibit unggul masa depan koperasi Indonesia. Ia optimis para peserta program magang memiliki kesempatan dan kemampuan untuk tumbuh lebih baik bersama koperasi yang dikelolanya.
“Hari ini kami mendistribusikan bibit-bibit dan insan-insan terbaik bagi masa depan koperasi Indonesia. Saya yakin panennya (hasil program magang) akan melimpah (berhasil),” kata Irpan.
Irpan berharap para pengurus mampu mereplikasi proses modern koperasi yang telah dijalankan di Kopontren Al Ittifaq. Menurutnya, keberhasilan koperasi tidak hanya menggerakkan ekonomi desa, tetapi juga memberi dampak bagi masyarakat sekitar. “Bukan hanya ekonomi desanya saja yang bergerak, tapi ekonomi seluruh masyarakat di sekitar koperasi juga ikut bergerak,” tutup Irpan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement