Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enam Tanda-Tanda Saatnya Ganti Mobil Baru

Enam Tanda-Tanda Saatnya Ganti Mobil Baru Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mobil saat ini menjadi kebutuhan yang cukup penting untuk keluarga, khususnya buat mereka yang mempunyai pasangan dan anak.

Namun, kerap masalah mobil menjadi isu bagi rumah tangga. Mempertahankan mobil lama, entah karena nilai sentimentilnya atau karena tidak mempunyai uang untuk upgrade juga menjadi isu antar keluarga.

Keputusan mengganti mobil tidak harus selalu didasari kerusakan. Kadang alasan datang dari kebutuhan hidup yang berubah. Kamu mungkin membutuhkan ruang lebih besar, fitur keamanan lebih lengkap, atau efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

Dan berikut 6 alasan, saatnya untuk ganti mobil.

Baca Juga: Penjualan Mobil di Thailand Juga Melorot Imbas Utang Rumah Tangga yang Tinggi

1. Sering Masuk Bengkel

Perawatan berkala memang membantu menjaga performa mobil. Namun, ada masa ketika biaya perbaikan mulai terasa membebani. Kalau dalam satu tahun kamu sudah beberapa kali bolak balik bengkel untuk masalah yang mirip, kondisi ini perlu kamu perhatikan.

Mesin yang sering overheating, AC yang mudah rusak, atau sistem kelistrikan yang tidak stabil biasanya menjadi sinyal awal. Mobil tetap bisa dipakai tetapi kenyamanan dan rasa aman mulai menurun. Banyak pengemudi mulai berpikir ganti mobil ketika perjalanan terasa tidak senyaman dulu.

Selain kerusakan, suara bising yang meningkat atau getaran berlebih di kabin bisa menjadi tanda bahwa performa mesin menurun. Semakin kamu sering mengalami kondisi ini, semakin besar peluang biaya perawatan akan terus bertambah.

2. Beban pengeluaran mulai tidak terkendali

Mobil yang semakin tua tidak hanya membutuhkan perbaikan lebih sering tetapi juga bisa menjadi lebih boros bahan bakar. Ketika pengeluaran untuk bensin meningkat cukup signifikan, kamu perlu mempertimbangkan efisiensi keseluruhan.

Mobil keluaran terbaru cenderung membawa teknologi mesin yang lebih hemat. Ada model hybrid, mild hybrid, hingga mesin kecil turbo yang jauh lebih efisien dibandingkan generasi lama.

Bagi kamu yang punya mobilitas tinggi, efisiensi bahan bakar adalah faktor besar yang menentukan kenyamanan finansial jangka panjang.

Tidak sedikit orang yang merasa pengeluaran bulanan menjadi lebih ringan setelah mengganti mobil ke model yang lebih modern.

3. Kebutuhan hidup berubah dan mobil tidak lagi memadai

Kondisi hidup bergerak cepat. Ketika pekerjaan kamu menuntut perjalanan luar kota lebih sering, mobil yang dulu terasa cukup bisa jadi tidak lagi memenuhi kebutuhan.

Kamu mungkin butuh ruang bagasi lebih besar untuk perlengkapan kerja atau butuh fitur keselamatan tambahan untuk perjalanan panjang.

Bagi yang sudah berkeluarga, kapasitas kursi dan kenyamanan kabin menjadi faktor kunci. Mobil hatchback yang dulu terasa ideal mungkin sudah tidak lagi praktis ketika anggota keluarga bertambah.

Sementara itu beberapa orang mulai membutuhkan mobil dengan ground clearance lebih tinggi untuk melewati jalanan tidak rata.

Mengganti mobil karena kebutuhan berubah adalah keputusan yang wajar. Fungsinya bukan memanjakan diri tetapi memastikan mobil kamu mampu mengikuti ritme hidup.

4. Fitur keamanan mobil sudah tidak berfungsi optimal

Mobil keluaran terbaru membawa fitur keselamatan yang berkembang cukup cepat. Teknologi seperti kamera 360, lane departure warning, blind spot monitor, atau sistem pengereman otomatis menjadi standar di banyak model baru.

Fitur ini tidak hanya menambah kenyamanan tetapi memberi rasa aman yang besar. Banyak pengemudi yang merasa lebih tenang ketika mobil punya sistem bantuan pengemudi yang mampu mengurangi risiko kecelakaan.

Jika mobil kamu belum memiliki fitur fitur dasar seperti airbag ganda, ABS, atau stability control, inilah sinyal kuat untuk mulai mempertimbangkan upgrade.

5. Nilai jual mobil mulai turun drastis

Semua mobil mengalami depresiasi nilai. Namun pada usia tertentu penurunan nilai jual bisa menjadi lebih cepat. Jika mobil kamu sudah melewati usia sepuluh tahun, nilai jual biasanya jatuh cukup dalam.

Banyak orang mengganti mobil sebelum penurunan drastis itu terjadi. Kamu tidak harus menjual mobil terlalu cepat tetapi memahami tren harga dapat membantu kamu menentukan waktu terbaik agar nilai jual tetap optimal.

Baca Juga: Industri Mobil Listrik Desak Uni Eropa Pertahankan Target Emisi Nol 2035

Dengan mengetahui nilai pasar mobil lama, kamu juga bisa menghitung potensi uang muka untuk mobil baru secara lebih jelas.

6. Saat perawatan sudah tidak memberi efek nyata

Ada masa ketika perawatan rutin tidak lagi mengembalikan performa mobil seperti sedia kala. Mobil terasa lebih berat saat akselerasi, konsumsi bahan bakar tidak bisa turun lagi, atau suara mesin tetap kasar meski sudah servis besar.

Kondisi ini bisa menjadi indikasi bahwa usia komponen sudah mendekati batas maksimalnya. Terus memaksakan mobil beroperasi mungkin membuatmu kesulitan di tengah jalan. Untuk kamu yang punya aktivitas padat, mobil yang sulit diprediksi justru mengganggu produktivitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: