Meksiko Pilih Menjaga Jarak dari Aset Kripto dan Stablecoin, Ini Alasannya
Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Bank Sentral Meksiko (Banxico) menegaskan sikap jauh lebih berhati-hati terhadap aset kripto hingga stablecoin meski negara-negara besar tengah berlomba untuk merancang regulasi yang memungkinkan integrasi aset tersebut menuju sistem perbankan mereka.
Dilansir Jumat (12/12), Banxico menyatakan akan mempertahankan jarak yang sehat antara aset virtual dan sistem keuangannya. Bank dan perusahaan fintech sendiri dilarang menawarkan layanan kripto kepada nasabah di Meksiko.
Baca Juga: Rezim Trump Izinkan Bank Jadi Perantara Transaksi Kripto
Meksiko masih mengkategorikan aset digital sebagai instrumen spekulatif yang berada di luar kerangka inti kebijakan moneternya. Laporan tersebut menunjukkan bahwa negara itu tidak berencana mempercepat penyusunan regulasi kripto dalam waktu dekat.
Banxico menyoroti sejumlah risiko utama, termasuk tidak adanya status alat pembayaran sah, volatilitas harga ekstrem, risiko operasional dan keamanan siber serta kekhawatiran terkait pencucian uang dan perlindungan konsumen. Bank sentral juga memberi perhatian khusus pada potensi bahaya stablecoin.
“Lonjakan stablecoin di dunia dapat menimbulkan risiko sistemik, terutama jika penerbitan dan penggunaannya berkembang tanpa kerangka regulasi internasional,” kata Banxico.
“Sampai tersedia kerangka regulasi yang seragam, penting untuk menjaga jarak yang sehat antara sistem keuangan tradisional dan aset digital," tambahnya.
Baca Juga: Arsari Resmi Masuk COIN, Tegaskan Prospek Industri Kripto RI
Banyak negara berkembang dan pasar berkembang lainnya juga tetap menerapkan pendekatan restriktif terhadap kripto, bertolak belakang dengan langkah lebih proaktif dari Amerika Serikat dan Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement