Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Digital Jadi Mesin Ketiga Pertumbuhan Ekonomi RI

Ekonomi Digital Jadi Mesin Ketiga Pertumbuhan Ekonomi RI Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi digital merupakan "mesin ketiga" (third engine) pertumbuhan ekonomi Indonesia, melengkapi sektor industri konvensional dan penguatan jaring pengaman sosial.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meluncurkan Program Pelatihan Gig Economy bagi Generasi Z dan AI Open Innovation Challenge.

Baca Juga: Setoran Pajak 2025 Tak Capai Target, Purbaya Ungkap Karena Perlambatan Ekonomi di Era Sri Mulyani

Program ini merupakan kolabprasi lintas Kementerian dan Pemerintah Daerah yang bertujuan untuk mencetak talenta digital yang kompetitif sekaligus mengakselerasi target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan sektor digital, khususnya Gig Economy diproyeksikan mampu tumbuh dua digit (double digit) dan menjadi kunci kedaulatan teknologi bangsa melalui penguasaan talenta dan inovasi.

“Ekosistem ekonomi digital kita saat ini bernilai lebih dari USD90 miliar dan diproyeksikan melonjak hingga USD400 miliar pada tahun 2030. Di lingkup regional, melalui Digital Economic Framework Agreement (DEFA), pasar ASEAN diperkirakan meningkat dari 1 triliun USD menjadi 2 triliun USD pada periode yang sama. Indonesia harus mengambil peran dominan melalui pengembangan SDM Gen Z yang unggul,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Jumat (19/12).

Program Gig Economy sendiri dirancang untuk memperkuat ekosistem digital dari hulu ke hilir, mulai dari pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right), hingga pengembangan industri semikonduktor. 

Pemerintah menargetkan implementasi program ini di 15 kota di seluruh Indonesia dengan Jakarta ditetapkan sebagai prototipe program.

Untuk memberikan dukungan finansial yang masif, Pemerintah telah mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sebesar Rp10 triliun bagi para pelaku ekonomi kreatif dan Gig Economy. 

Skema ini menawarkan bunga rendah sebesar 6% dengan plafon pinjaman mencapai Rp500 juta, yang dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan proyek digital yang dikembangkan. 

Selain itu, Pemerintah menyediakan apresiasi berupa unit mobil listrik bagi peserta dengan inovasi terbaik guna mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menekankan pentingnya adopsi pola kerja fleksibel seperti Work from Anywhere (WFA) untuk menjaga produktivitas tanpa menambah beban infrastruktur kota. 

Keterlibatan sektor swasta dan BUMN seperti Telkom, Jababeka, hingga Emtek juga sangat krusial sebagai mentor bagi para talenta muda dalam membangun pusat inovasi AI di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: