Kredit Foto: Asia Pacific Fibers
AGTI menilai ruang penyesuaian tersebut penting agar pelaku industri tetap mampu mempertahankan operasional, melakukan efisiensi, serta memperluas pasar ekspor di tengah persaingan global yang ketat. Tanpa fleksibilitas kebijakan, tekanan biaya dinilai berpotensi menghambat upaya pemulihan industri padat karya.
Selain isu pengupahan, AGTI juga mengimbau pemerintah melakukan peninjauan dan penataan ulang terhadap berbagai regulasi yang berdampak langsung pada sektor manufaktur dan industri padat karya.
Regulasi yang lebih kondusif dinilai diperlukan untuk mendorong pertumbuhan industri sekaligus menjaga penciptaan lapangan kerja formal.
Dunia usaha juga mendorong adanya benchmarking kebijakan, baik terhadap regulasi industri di dalam negeri yang terbukti mendorong industrialisasi, maupun praktik di negara-negara dengan pertumbuhan manufaktur tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement