Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMP Jakarta Harusnya Lebih dari Rp5 Juta

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat mengatakan upah minimum buruh Jakarta seharusnya kisaran Rp5 juta hingga Rp7 juta karena kebutuhan hidup di kota metropolitan itu yang semakin tinggi.

"Jadi sangat aneh jika upah minimum di ibu kota negara ini masih di bawah Rp3 juta," kata Mirah dalam workshop pengupahan Aspek Indonesa di Jakarta, Sabtu (13/6/2015), yang disampaikan kepada Antara melalui siaran pers.

Mirah mengatakan gaji sopir bus TransJakarta saja saat ini telah mencapai Rp7 juta. Karena itu, tidak seharusnya upah minimum Jakarta masih di bawah Rp3 juta.

Menurut Mirah, dengan upah hanya sekitar Rp3 juta tidak dapat hidup secara layak di Jakarta. Biaya sewa rumah, transportasi serta makanan dan minuman di Jakarta sangat mahal.

"Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama harus serius menaikkan gaji buruh secara layak," ujarnya.

Sementara itu, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang juga anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta Aryana Satria menyatakan upah minimum di Jakarta setidaknya perlu naik sekitar 20 persen.

"Hal ini didasarkan pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Jakarta yang lebih tinggi dari Bekasi dan Karawang, tetapi upah di DKI Jakarta justru lebih rendah," katanya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhamad Rusdi menyatakan bahwa pihaknya menargetkan upah 2016 naik 30 persen secara nasional.

"Hal ini untuk mengejar ketertinggalan dari negara tetangga yang upahnya sudah mencapai angka Rp3,5 juta," tuturnya.

Rusdi mengatakan pemerintah juga harus merevisi jumlah Komponen Hidup Layak (KHL) dari 60 butir menjadi 84 butir serta merevisi kualitas setiap komponen seperti rumah, transportasi, listrik, daging, pendidikan dan rekreasi.

"Tidak realistis bila kebutuhan rekreasi di Jakarta hanya dihitung Rp1.900 per bulan dan kebutuhan daging hanya sekitar Rp50 ribu per bulan," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: