Red Planet Akan Fokus Kembangakan Hotel di Jakarta

WE Online, Jakarta - Menurut Suwito, Presiden Direktur PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT). di Indonesia Red Planet ada di 7 kota, yakni Jakarta, Pekanbaru, Solo, Bekasi, Palembang, Makasar dan Surabaya, namun sejalan dengan rencana pengembangan hingga 20 hotel dalam 4 tahun kedepan, Red Planet akan fokos melebarkan sayapnya di Jakarta,” dari hasil riset kita segmen budget hotels akan berkembang pesat di kota besar khususnya di Jakarta, namun kita tidak bisa cepat bangun karena izinnya tidak gampang,” ujar Suwito di Jakarta, Selasa (28/7)

“Okupansi Hotel bintang empat dan bintang lima rata-rata turun 15% namun hotel ekonomis malah tumbuh baik okupensi maupun ratenya , peningkatan okupansi kita tumbuh15%, begitu juga revenue naik 86%. Oleh karenanya di tahun depan kita lebih optimis lagi dan  kita akan menambah 3 hotel baru di Jakarta. Kita tidak akan mengembangkan di daerah,”

Seperti diutrakan oleh Suwito, untuk pembuka 3 hotel baru Red Planet akan membutuhkan belanja modal (Capex / Capital Expenditure).) setidaknya Rp300 miliar, dengan istimasi perhotel (100 kamar) membutuhkan modal antara Rp80 miliar –Rp100 miliar.

“Belanja modal kedepan untuk mengembangkan 3 hotel baru dimana rata-rata perhotel memerlukan investasi sebesar Rp80 miliar - Rp100 miliar.  Biasanya,50% pendanaan kita dapat dari pinjaman bank sisanya dari dana internal. Setiap hotel kita  saat ini sudah positif, kita sudah dapat membayar pinjaman dan bunga. Dalam waktu dekat mungkin kita akan lakukan right issue kembali, untuk melakukan ekspansi,” kata Suwito.

walau dalam neraca keuangan kuaratal I 2015 Red Planet tercatat rugi Rp14,2 miliar dibanding kuartal 1 2014 di mana perseroan mencatat laba sebesar Rp 92 miliar, hal ini menurut Suwito terjadi akibat langkah akuisisi  dan pengembangan hotel baru yang dilakukan perseroan.  Namun secara umum Red Planet Indonesia di Kuartal I 2015 tumbuh signifikan bila dibanding dengan periode yang sama tahun 2014 dimana pendapatan tumbuh 86% dari Rp 8,09 miliar menjadi RpRp15,03 miliar, begitu juga dengan total aset dari Rp30,516 miliar menjadi  Rp540, 942 miliar atau tumbuh 1.673%.