WE Online, Jakarta - Hingga saat ini kendaraan yang dinaungi Uber belum mendapatkan izin untuk menyasar wilayah Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Juru Bicara Uber Karun Arya, pihaknya akan tetap mengupayakan akses ke bandara internasional tersebut. Hanya saja layanan asal Amerika Serikat itu memilih fokus untuk menyelesaikan persyaratan di ibu kota.
"Saat ini fokus kami bekerja sama dengan pemerintah DKI Jakarta, setelah itu baru membicarakan hal selanjutnya (masuk ke bandara)," jelasnya kepada Warta Ekonomi di Kantor Uber, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Karun tak menampik adanya tantangan lanjutan terkait yuridiksi jika persoalan di Jakarta tuntas. Sebagaimana diketahui, Bandara Soekarno-Hatta berlokasi di Tangerang Selatan. Di samping itu Soekarno-Hatta dikelola oleh PT Angkasa Pura II.
Sekadar diketahui, pihak Angkasa Pura II pada pertengahan bulan November kemarin melarang keberadaan layanan Uber di Bandara Soekarno-Hatta sebab perusahaan tersebut belum memiliki izin di Indonesia. Di samping itu keberadaan Uber di bandara disinyalir mengganggu armada angkutan yang telah lebih dulu beroperasi.
Terkait hal ini Karun memaparkan pihaknya tidak bersaing di perusahaan taksi. Dia melanjutkan Uber menyasar efisiensi pada lini kendaraan pribadi.
"Kita tidak menganggap taksi sebagai kompetitor. Kita bersifat melengkapi sarana transportasi di ibukota. Tujuan kita ingin mengefisiensikan kendaraan pribadi. Lagipula, yang menggunakan layanan Uber masih kecil," pungkasnya.
Informasi tambahan, saat ini terdapat kurang lebih 12 ribu pengemudi Uber. Jumlah tersebut merupakan kombinasi antara pengemudi yang terdaftar di koperasi dan jasa rental mobil. Uber mengklaim bisnisnya bertumbuh hingga 30 kali lipat di Indonesia sejak diperkenalkan pada Oktober 2014.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
