WE Online, Jakarta - Produsen barang-barang mewah Prada menderita pemerosotan laba sebagai akibat dari masih lesunya pasar di Asia.
Chief Financial Officer (CFO) Prada Donatello Galli menjelaskan salah satu faktor utama merosotnya profit yang dialami perseroan adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok yang diikuti dengan melemahnya permintaan atas produk-produk mewah asal Italia tersebut.
"Situasi pasar sekarang sungguh rumit," katanya sebagaimana disampaikan kepada Reuters yang dikutip di Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Donatello menambahkan devaluasi mata uang yuan turut menekan kinerja penjualan perseroan karena telah menyurutkan minat belanja turis Tiongkok yang menyambangi Hong Kong. Perlu diketahui, Hong Kong adalah salah satu wilayah andalan Prada dalam memasarkan barang dagangannya.
Dijelaskan laba bersih Prada pada kuartal III-2015 melorot 26,4 persen ke angka US$256 juta, sedangkan laba operasional juga merosot hingga 13 persen.
Sementara CEO Prada Patrizio Bertelli mengatakan bahwa perseroan tengah mencari cari untuk menggairahkan kembali penjualan mereka.
"Tapi, saat ini kita juga bakal mengetatkan ikat pinggang buat mengurangi ongkos operasional perseroan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement