Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Crowdfunding', Solusi Kebutuhan Pendanaan UKM

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Modalku, perusahaan teknologi peer to peer lending (crowdfunding) dari Indonesia, menyelenggarakan diskusi terbatas antara financial planner dan perusahaan teknologi peer to peer lending (crowdfunding) dari Singapura, Funding Societies, mengenai produk alternatif dari investasi di Indonesia, khususnya yang berbasis teknologi digital.

Salah satu opsi yang yang aman adalah melalui crowdfunding yang berbasiskan pinjaman modal usaha melalui layanan perusahaan teknologi sebagai perantara antara pemberi pinjaman dengan pelaku usaha, khususnya UKM, sebagai peminjam.

Sebagaimana dalam menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), para pelaku usaha UKM dituntut untuk meningkatkan kualitas barang dagangannya untuk dapat bersaing di tingkat regional.

Peminjaman modal kepada institusi non-formal seringkali membebankan bunga pinjaman yang terlampau besar dan memberatkan usaha. Oleh karena itu, para pelaku usaha membutuhkan alternatif pemodalan dengan bunga pinjaman yang terjangkau, dapat diakses secara cepat, dan dengan layanan prima.

Hasil pembelajaran dari berbagai negara di dunia, seperti di Tiongkok, Amerika Serikat, dan Inggris, menunjukkan bahwa crowdfunding melalui mekanisme peer-to-peer lending mampu menjawab kebutuhan para pelaku usaha terhadap alternatif permodalan usaha.

Chief Operating Officer Modalku Iwan Kurniawan menyebutkan perusahaan teknologi peer to peer lending (crowdfunding) berperan sebagai komplementer bagi bank dalam memberikan akses permodalan kepada pelaku UKM berkembang yang tidak mendapatkan akses pinjaman yang seharusnya dari sektor perbankan.

"Bisnis crowdfunding dengan model peer to peer lending merupakan peluang alternatif bagi investasi di Indonesia di mana para peminjam disarankan untuk mengelola kekayaannya dengan cara diversifikasi investasi, selain pada pilihan investasi konvensional seperti saham, obligasi, reksa dana, dan deposito," ujar Iwan Kurniawan melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Menurutnya, hal ini penting mengingat tingkat pendapatan dan standar hidup, khususnya kelompok kelas menengah Indonesia tetap menunjukkan tren meningkat di tengah gejolak ekonomi global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: