WE Online, Jakarta - Presiden terpilih Tsai Ing-wen berjanji untuk merombak perekonomian Taiwan yang lesu seraya memelihara perdamaian dengan daratan China. Bahkan, ia mendesak para pemimpin Partai Komunis di Beijing untuk menghormati demokrasi di negerinya dan ditempatkan dalam urusan dunia.
Tsai, 59, menjadi presiden perempuan pertama di Taiwan. Mantan profesor hukum dan negosiator perdagangan itu mengatakan dalam pidato kemenangannya bahwa, "energi reformasi akan dimaksimalkan, sedangkan volatilitas reformasi akan diminimalisir." Demikian dikutip dari Xinhua di Jakarta, Senin (18/1/2016).
Hasil pemilu mengirimkan gelombang kejutan sejauh 180 kilometer (110 mil) dari Selat Taiwan di mana Presiden China Xi Jinping menyaksikan Kuomintang, advokat andal, yang digantikan oleh pihak yang secara resmi mendukung kemerdekaan. Sementara Tsai berjanji dia tidak akan "memprovokasi" bekas musuh perang sipil Taiwan serta tidak mendukung apa yang disebut konsensus 1992 yang telah didukung oleh pembicaraan KMT dengan Partai Komunis. Di bawah itu, kedua belah pihak sepakat bahwa mereka berasal dari negara yang sama.
"Ini benar-benar berita buruk bagi China. Ini akan menjadi menjadi kejutan besar," kata Shelley Rigger, seorang profesor politik di Davidson College di North Carolina.
Sementara itu, muncul New Power Party, yang bertujuan untuk menormalkan status Taiwan sebagai negara dan meningkatkan kesetaraan pendapatan, memenangkan lima kursi. Bahkan, dengan dukungan dari perusahaan baru tersebut, DPP akan memerlukan 85 orang untuk membuat referendum pada setiap perubahan konstitusi yang mungkin menegaskan kemerdekaan pulau itu.
"Orang-orang ingin melihat pemerintah bersedia untuk mendengarkan mereka, pemerintah yang lebih transparan dan lebih akuntabel, dan pemerintah yang lebih mampu memecahkan masalah," kata Tsai dalam konferensi pers Sabtu.
"Mereka memberitahu saya orang-orang mengharapkan pemerintah yang dapat menyebabkan negara ini ke generasi berikutnya dan pemerintah yang teguh dalam melindungi kedaulatan negara," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement