WE Online, Jakarta - Kebijakan pemerintah dengan berbagai paket kebijakan ekonomi untuk meningkatkan daya saing negara ini adalah langkah yang tepat. Salah satunya adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sektor perindustrian. Meski belum 100% memuaskan tapi kebijakan tersebut layak untuk diapresiasi.
Daya saing Indonesia memang harus terus ditingkatkan kadarnya. Banyak potensi yang dapat mendukung daya saing Indonesia semakin terdepan.
Menurut Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, sumber daya manusia (SDM) yang bisa mengembangkan industri dan sumber daya alam (SDA).
Indonesia memang pasar yang sangat menarik. Jumlah penduduk sekitar 240 juta atau negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia adalah salah satu modal awal Indonesia. Adanya bonus demografi sebagai SDM yang dapat menjadi roda produkivitas industri. Momentum bonus ini dapat kita gunakan sampai dengan 2030 untuk menciptakan perekonomian Indonesia yang lebih maju.
SDA yang kita miliki juga harus memiliki nilai tambah. Artinya potensi SDA yang dimiliki Indonesia hanya menciptakan nilai ekonomi sekadar bahan baku atau mentah tanpa sentuhan proses peningkatan nilai tambah (added value).
Oleh karena itu, menurut Warih, Indonesia harus bisa memanfaatkan area-area itu lebih efektif guna menyambut persaingan-persaingan industri, jasa dan sebagainya ke depan. Indonesia memang sudah seharusnya semakin memantapkan langkah ke industrialisasi. Industri otomotif salah satunya yang telah berkontribusi kepada perekonomian nasional.
"Toyota Manufacturing Indonesia itu sudah diakui sebagai manufacturing base company. Indonesia tidak hanya assembling,” kata Warih kepada Warta Ekonomi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Warih mengatakan mata rantai bisnis yang tercipta dalam industri ini sudah besar sekali. Penyerapan tenaga kerja pada industri ini juga lebih dari satu juta orang. Begitu pula kontribusi ekspornya.
Dalam kondisi neraca perdagangan yang tidak stabil, industri otomotif tetap melenggang melakukan ekspor. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor kendaraan telah mencapai 183.661 unit (completely built up/CBU) sampai dengan bulan Oktober 2015.
"Adapun TMMIN telah mengekspor sebanyak 97.000 unit sampai dengan Agustus 2015. Volume ekspor tersebut telah naik sekitar 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Arif Hatta
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement