Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HSBC Dorong Publik Bangun Perencanaan Finansial sejak Dini

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - HSBC kembali menggelar HSBC Wealth & Beyond, Personal Economy Forum, salah satu acara edukatif tahunan terbesar di industri perbankan Indonesia yang menghadirkan pembahasan mendalam tentang Wealth Management.

Tahun ini, tema besar yang diangkat adalah Passions Never Retire. Tema ini dinilai sangat relevan dengan komitmen HSBC dan gerakan yang tengah digulirkannya #StartSekarang yang secara konsisten mendorong publik untuk tidak terlambat dan menunda dalam melakukan perencanaan finansial jangka panjang yang sangat diperlukan untuk jaminan kesejahteraan masa depan.

Head of Retail Banking & Wealth Management HSBC Indonesia Blake Hellam mengatakan HSBC Wealth & Beyond, Personal Economy Forum 2016 menjadi salah satu wujud komitmen terbaik pihaknya dalam mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pentingnya memiliki perencanaan strategis dalam mengelola serta membangun kesejahteraan yang terus dapat dinikmati hingga di masa tua nanti.

"Selama lebih dari 130 tahun HSBC melayani Indonesia, kami sangat memahami bahwa tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh masyarakat Indonesia dalam mempersiapkan masa depannya adalah keterlambatan dalam melakukan perencanaan serta masih adanya budaya untuk menunda. Kami berharap HSBC Wealth & Beyond, Personal Economy Forum 2016 mendorong terjadinya transformasi budaya dan peningkatan pemahaman terhadap wealth management, termasuk dalam memahami produk-produk perbankan, asuransi, maupun investasi yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan serta aspirasinya masing-masing," katanya dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Seperti masyarakat di negara-negara manapun, imbuhnya, masyarakat Indonesia juga memiliki harapan tinggi untuk terus dapat hidup berkualitas hingga di masa tua.

"Namun, rupanya baru sebagian kecil dari mereka, yaitu 36%, yang mengaku telah menyiapkan perencanaan finansial jangka panjang dengan baik dan strategis sebagai proteksi dan upaya guna mewujudkan harapannya tersebut. Bahkan, satu dari tiga orang Indonesia menyatakan belum siap dalam menyambut hari tua mereka," ujarnya.

Berdasarkan studi HSBC The Power of Protection, Confidence in the Future, Senior Vice President and Head of Wealth Management HSBC Indonesia Steven Suryana menyebutkan permasalahan terbesar masyarakat Indonesia yang mereka khawatirkan adalah kondisi kesehatan fisik (64%), kesehatan keuangan (54%), serta kualitas hidup (43%) di usia tua atau ketika mereka tak produktif lagi.

"Kesehatan menjadi perhatian terbesar karena mereka meyakini gangguan kesehatan akan berdampak luas terhadap banyak hal. Sebanyak 72% responden khawatir gangguan kesehatan akan berdampak pada kualitas kehidupannya. Mereka juga khawatir jika kesehatan terganggu maka akan berpengaruh terhadap kemampuannya dalam membiayai hidup (72%), keharmonisan keluarga (70%), kondisi psikologis (61%), hubungan dengan pasangan (57%), serta keberadaannya sebagai orang tua yang baik (50%)," tutur Steven.

Dari studi HSBC, jelasnya, memang hanya 33% yang menyatakan sama sekali tidak dapat mengelola finansialnya serta tidak memiliki proteksi spesifik, meskipun ada keinginan untuk mendapatkan cara agar mereka mampu melakukan pengelolaan finansial dengan baik.

"Namun, dari 67% responden yang menyatakan bahwa mereka telah melakukan persiapan finansial dalam bentuk tabungan, investasi, ataupun asuransi, masih banyak pula yang belum memahami sepenuhnya apakah persiapan finansial tersebut sudah tepat sesuai kebutuhan dan dapat dijadikan jaminan di masa tua nanti (38%)," paparnya.

Selain sebagian besar dari yang sudah melakukan perencanaan tersebut masih fokus pada perencanaan jangka pendek untuk kebutuhan-kebutuhan yang bersifat mendadak (44%), Steven menegaskan banyak di antara mereka yang juga tidak memiliki pengetahuan cukup tentang proteksi yang tepat sesuai kebutuhan serta aspirasi mereka, dan tidak mengetahui bagaimana memperolehnya (55%).

"Sebanyak 36% bahkan berpendapat bahwa mereka saat ini merasa belum membutuhkan atau tidak menjadikan persiapan finansial jangka panjang sebagai prioritas. Kondisi ini memberikan makna bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang memerlukan dukungan edukasi dari mitra profesional seperti kami agar mereka percaya diri dalam menghadapi kehidupan masa depannya yang berkualitas dan tanpa rasa kekhawatiran," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: