Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Davos 2017: Pengusaha Inggris Makin Optimis Meski Dibayangi Brexit

Davos 2017: Pengusaha Inggris Makin Optimis Meski Dibayangi Brexit Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para CEO perusahaan Inggris kini merasa lebih optimis mengenai prospek perusahaan mereka dibandingkan dengan tahun lalu, meski ada kekhawatiran Brexit bisa menghambat pertumbuhan, demikian menurut sebuah survei.

Sebuah jejak pendapat oleh konsultan PwC menunjukkan sebesar 89 persen CEO di Inggris yakin perusahaan mereka akan tumbuh tahun ini. Hasil temuan tersebut membuat para pemimpin bisnis di Inggris menjadi yang paling optimis secara global.

Namun mereka juga merasa cukup pesimis dalam masalah ekonomi yang lebih luas. Hanya 17 persen saja yang mengharapkan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara global pada tahun ini.

Survei konsultan Pwc yang dirilis menjelang acara tahunan Forum Ekonomi Dunia yang akan berlangsung pada 20-23 Januari mendatang di Davos, Swiss, mewawancarai lebih dari 1.300 CEO perusahaan dari 79 negara yang terlibat termasuk 126 CEO yang berasal dari negara Inggris.

"Ada tanda-tanda optimisme tepat di seluruh dunia termasuk Inggris dan Amerika, meski masih ada prediksi kemerosotan pasca terpilihnya Trump dan munculnya Brexit. Keyakinan CEO perusahaan akan pertumbuhan perusahaan mereka meningkat dari tahun 2016," kata ketua global PwC Bob Moritz seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Keyakinan para CEO Inggris bukan hanya dalam jangka watu yang pendek, menurut survei tersebut. Hampir dari mereka semua yang telah disurvei berharap perusahaan mereka akan mengalami pertumbuhan selama tiga tahun ke depan dan membuat kenaikan pasar saham akan semakin kuat dari rekan global mereka.

Hampir dua pertiga perusahaan di Inggris juga berharap akan mempekerjakan karyawan baru tahun ini, lebih tinggi dari rata-rata global, sedangkan minoritas perusahaan mengatakan akan?memangkas jumlah pekerja.

Rasa optimisme jelas ada meskipun terdapat janji Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk memicu pasal 50 tentang proses pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa pada akhir Maret tahun ini.

Namun, survei menunjukkan perusahaan merasa khawatir tentang dampak jelas dari keputusan Brexit sejauh ini yang menyebabkan nilai tukar poundsterling mengalami penurunan tajam. Poundsterling telah jatuh sekitar 20 persen terhadap dolar AS sejak referendum.

Akan tetapi, sejumlah pertanyaan atas dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidaklah muncul sebagai penghalang popularitas Inggris sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi, dengan daya tariknya bagi perusahaan asing mengalami peningkatan sejak tahun lalu. Secara keseluruhan, Inggris dipandang sebagai negara paling penting keempat dalam hal pertumbuhan ekonomi, setelah Amerika Serikat, China, dan Jerman.

Optimisme para bos perusahaan?Inggris mencerminkan peningkatan kepercayaan yang lebih besar di antara para pemimpin global, meski levelnya masih jauh dari pencapaian puncak pada saat sebelum terjadinya krisis ekonomi pada tahun 2007.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: