Manajeman PT Indocement Tunggal Prekarsa Tbk (INTP) menjelasakan alasan laba meningkat, meski volume penjualan turun. Tercatat, pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 2,4 triliun, dimana volume penjualan turun 2,3 persen menjadi 8,1 juta ton serta penurunan laba usaha sebesar 24,3 persen menjadi Rp1,97 triliun.
Direktur Utama Indocement Tunggal Prakasa Christian Kartawijaya menyebutkan hal tersebut terjadi karena perseroan melakukan tax revaluasi. Sehingga potensi pengeluaran untuk pembayaran pajak bisa menurun.
"Kita melakukan tax revaluasi di Juni, ini yang membuat pertunbuhan laba, laba pajak dipertangguhkan. Dengan adanya tax revaluasi ini cash flow perusahan ke depan akan bagus," jelasnya saat ditemui dalam acara Institutional Investor Day dan Investor Day 2016? di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Menurut Christian, pada tahun lalu pembayaran pajak penghasilan perseroan mencapai Rp 600 miliar. Namun, dengan dilaksanakannya tax revaluasi pajak perseroan saat ini hanya Rp 300 miliar.
Ia menuturkan, penurunan penjualan disebabkan kelebihan pasokan (over supply) sehingga membuat harga jual produk Indocement turun cukup drastis. Diperkirakan harga semen Indocement turun 10 persen pada Juni 2016.
"Apakah ke depan harga turun lagi ini tergantung supply and demand," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: