Gerindra Puji Habis Kinerja Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat pujian karena dinilai telah mencapai kinerja baik lewat program-program pemerintahan yang pro-rakyat.

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono mengatakan Presiden Jokowi telah memberi bukti lewat kerja nyata yang mengarah ke hal positif. Ia menjelaskan bahwa banyak program-program pemerintahan yang sudah mulai terlihat hasilnya, misalnya program yang pro pada perbaikan mutu kehidupan masyarakat di pedesaan terutama dalam hal ketersediaan fasilitas kesehatan yang bisa diakses oleh masyarakat.

"Dalam bidang pendidikan sudah banyak mengalami perubahan ke arah yang positif pada masyarakat yang sudah hampir merata anak-anak Indonesia bisa mendapatkan pendidikan dengan biaya yang murah. Terkait keamanan dan stabilitas nasional Joko Widodo dalam dua tahun di pemerintahan berhasil kondusif," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Arief Poyuono menyampaikan kinerja presiden dalam bidang politik juga cukup baik. Ia memaparkan bahwa dalam kondisi situasi ekonomi global yang tengah lesu, namun perekonomian nasional bisa tetap tumbuh di kisaran lima persen.

"Kemampuan dan pengalaman, ketekunan serta kegigihan Joko Widodo saat membuka usaha mebel mempunyai pengaruh yang besar untuk Indonesia tidak terkena krisis ekonomi akibat lesunya ekonomi dunia. Keberanian Joko Widodo dalam mengambil sebuah sikap dan keputusan merupakan modal dasar untuk mempercepat program-program pembangunan infrastruktur," paparnya.

Terkait kemampuan Joko Widodo untuk meyakinkan investor luar negeri, imbuhnya, merupakan sebuah prestasi. Ia menyebutkan hal tersebut terbukti dari banyaknya investor asing yang sangat suka dengan cara presiden untuk membuat kebijakan guna mempermudah investasi di Indonesia.

"Dalam ketersedian pangan dan sembako, BBM, pemerintah Joko Widodo juga berhasil menciptakan ketersediaan yang cukup walau harganya memang belum bisa murah. Harga yang didapat masyarakat karena masih mengandalkan impor dan sangat terpengaruh oleh nilai kurs rupiah yang belum kunjung menguat," pungkasnya.