Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gawat, Infeksi Virus Malware Indonesia Tertinggi Kedua di Asia Pasifik

        Gawat, Infeksi Virus Malware Indonesia Tertinggi Kedua di Asia Pasifik Kredit Foto: Leli Nurhidayah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menurut data yang diterbitkan oleh Microsoft Malware Infection Index 2016, tingkat pemalsuan PC di Indonesia tergolong masih sangat tinggi. Indonesia menduduki posisi kedua di belakang Pakistan dengan tingkat infeksi virus malware tertinggi di Asia Pasifik.

        Sekretaris Jenderal Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan (MIAP) Justisiari P Kusumah mengatakan tingginya tingkat pemalsuan produk di Indonesia telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan.

        "Mengingat angka kerugian yang besar bagi negara dan juga pemilik hak cipta, MIAP bekerja sama dengan PT Microsoft Indonesia berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghindari pembelian barang palsu, termasuk counterfeit software," jelasnya di Jakarta, Jumat (30/9/2016).

        Ia juga menjelaskan bahwa 80 dari 100 komputer di Indonesia menggunakan software counterfeit. Sebanyak 40 persen animo orang masih menyukai software yang counterfeit. Untuk membedakan produk counterfeit software dengan yang asli, Microsoft menyediakan situs resmi yang bisa diakses melalui alamat https://microsoft.com/en-us/howtotell.

        Banyaknya pelanggan yang mengeluhkan counterfeit software, dan mencari software asli, membuat Microsoft menghadirkan sebuah microsite www.cariyangori.com. Dengan tema #CariYangOri, microsite ini menambah informasi untuk menghindari counterfeit software melalui berbagai artikel edukasi.

        Software Asset Management and Compliance Director, Microsoft Indonesia, Sudimin Mina menjelaskan bahwa untuk menjaga keamanan privasi pengguna dan keluarga, Microsoft mengimbau konsumen untuk selalu waspada dan lebih bijaksana saat membeli software, baik secara online maupun melalui offline, sehingga pengguna tidak akan mengalami kerugian di kemudian hari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Leli Nurhidayah
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: