Sengit, Trump dan Clinton Saling Serang Kasus Personal pada Debat Kedua
Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump dan lawannya Hillary Clinton dari Partai Demokrat saling membuka dan menyerang kasus personal masing-masing dalam acara debat capres AS yang berlangsung di Washington University di St Louis, Senin (10/10/2016).
Perdebatan yang berlangsung selama 90 menit itu dimulai dengan awal yang dingin, di mana kedua kandidat presiden yang akan maju pada pemilu pada 8 November menyapa satu sama lain tanpa berjabat tangan.
Acara debat yang disiarkan secara langsung pada televisi nasional di Tanah Air itu merupakan yang kedua dari tiga debat presiden yang dijadwalkan sebagai kontes pemilihan AS yang telah berlangsung lama dan memasuki pekan-pekan terakhir.
Debat kedua itu menjadi perdebatan bergaya balai kota (town-hall) dengan para pemilih mengajukan sebagian dari sejumlah pertanyaan dan dua moderator debat memberikan beberapa pertanyaan lainnya.
Para pemilih yang mengajukan pertanyaan pada acara debat itu, sebagian besar merupakan pemilih yang belum memutuskan akan memilih Trump atau Clinton (undecided voters).
Dalam acara debat itu, Trump dan Clinton menjawab pertanyaan yang diberikan sambil saling menyerang satu sama lain dengan mengungkit beberapa kasus personal yang menimpa masing-masing, salah satunya kasus rekaman video Trump yang berisi pernyataan cabulnya tentang wanita.
Acara dengan cepat berubah menjadi diskusi sengit ketika kasus video 2005 yang muncul pada Jumat itu disebut. Dalam video itu, Trump terdengar menggunakan bahasa vulgar dan berbicara tentang meraba-raba perempuan tanpa persetujuan.
Menanggapi hal itu, Trump mengatakan ia merasa malu dengan video itu, tetapi menyebut komentarnya itu sebagai "obrolan di ruang ganti" (locker room talk).
"Itu adalah 'obrolan di ruang ganti'. Saya tidak bangga dengan hal itu dan saya sudah meminta maaf pada keluarga saya. Saya sangat menghormati perempuan. Saya merasa malu tentang hal itu, tetapi itu hanya kata-kata," ujar dia.
Trump pun balik menyerang Hillary Clinton dengan mengangkat kasus suaminya - mantan presiden AS Bill Clinton - yang dikabarkan melakukan pelecehan terhadap perempuan.
Menurut Trump, apa yang dilakukan oleh Bill Clinton terhadap perempuan lebih buruk dari apa yang dia telah ucapkan.
"Apa yang saya lakukan hanya berupa kata-kata, dan dia (Bill) melakukan tindakan," kata Trump yang muncul sebelum debat bersama perempuan yang menuduh Bill Clinton atas perbuatan asusila.
Dalam perdebatan, Trump juga menuduh Hillary Clinton telah melakukan serangan terhadap perempuan yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh suaminya, Presiden AS periode 1993-2001 Bill Clinton.
Sementara itu, Hillary Clinton merespon dengan berkata bahwa komentar Trump menunjukkan ia tidak layak untuk Gedung Putih.
"Dia telah mengatakan bahwa video itu tidak mewakili siapa dia sebenarnya, tetapi saya pikir itu jelas bagi siapa saja yang mendengarnya bahwa video itu persis menggambarkan siapa dia," kata Clinton.
Kemudian Trump juga melanjutkan serangan terhadap Clinton atas kasus "server" surat elektronik pribadinya, dan diduga Clinton melakukan kecerobohan yang dapat membocorkan rahasia negara.
"Anda seharusnya malu pada diri sendiri," kata Trump kepada Clinton.
Dari sebuah penyelidikan terhadap kasus surat-surat elektronik Clinton yang dilakukan oleh FBI selama hampir setahun disimpulkan pada awal 2016 dengan tidak ada tuntutan yang diajukan. Namun, Direktur FBI James Comey mengatakan Clinton telah ceroboh dalam penanganan surat elektronik berisi rahasia penting negara.
Dalam debat itu, Clinton menegaskan "tidak ada bukti" bahwa server-nya telah diretas dan bahwa informasi rahasia apapun telah jatuh ke tangan yang salah.
"Saya menangani materi rahasia dengan sangat serius," kata dia.
Trump kembali mendesak Clinton dengan mengatakan: "Anda mengatakan bahwa baik untuk menghapus 33.000 surat eletronik. Saya tidak berpikir begitu".
Sementara Clinton menggeleng dan berkata, "Lihatlah itu tidak benar".
Selanjutnya, Clinton menuduh Trump menghindari diskusi tentang isu-isu kebijakan untuk menghindari pembicaraan tentang kampanyenya yang dinilai gagal menarik dukungan.
"Karena cara Anda meledak-ledak dan Partai Republik meninggalkan Anda," ujar Clinton.
Selain kasus video pernyataan cabul Trump dan kasus server surat elektronik Clinton, hal lainnya yang juga dijadikan bahan saling serang oleh kedua kandidat presiden AS itu, yaitu kasus penghindaran pembayaran pajak oleh Trump selama 18 tahun dan surat elektronik Clinton yang berisi transkrip pidatonya untuk sejumlah perusahaan di Wall Street.
New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Trump telah menyebabkan kerugian negara sebesar 916 juta dolar AS pada 1995 dan mungkin telah menghindar membayar pajak selama 18 tahun.
Sementara itu, WikiLeaks merilis setumpuk surat elektronik calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton. Surat-surat elektronik, yang dirilis pada Jumat (7/1) itu termasuk transkrip pidatonya untuk sejumlah perusahaan di Wall Street.
Clinton dilaporkan mengatakan "diperlukan sikap publik maupun pribadi" mengenai isu-isu kebijakan. Dalam masa kampanye, banyak pemilih menganggap Clinton tidak bisa dipercaya.
Namun demikian, debat kedua capres AS yang sempat berlangsung sengit itu diakhiri dengan satu pertanyaan yang bersifat mendamaikan dari seorang penonton di lokasi debat.
Seorang penonton pada akhir debat bertanya kepada Trump dan Clinton mengenai satu hal yang dikagumi masing-masing kandidat presiden dari lawannya.
Menjawab pertanyaan itu, Hillary mengatakan ia menghormati anak-anak Trump untuk kemampuan dan pengabdian mereka kepada Trump.
Sebagai tanggapan, Trump menyampaikan penghargaan atas pernyataan Hillary yang dia anggap sebagai pujian.
Selanjutnya, Trump menjawab satu hal yang dia kagumi dari Hillary adalah daya juangnya. Dia menyebut Hillary sebagai seorang pejuang, dan mengatakan ia mengagumi capres partai Demokrat itu atas penolakannya untuk menyerah.
Ketika moderator mengumumkan bahwa acara debat telah berakhir, kedua kandidat berbalik ke arah satu sama lain dan berjabat tangan.
Acara debat capres AS yang berikutnya dan yang terakhir akan diadakan pada 19 Oktober. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: