Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Panasonic Suntik US$6O Juta untuk Proyek Robot Laundry

        Panasonic Suntik US$6O Juta untuk Proyek Robot Laundry Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Alih-alih dicerca oleh beberapa kritikus seperti tidak masuk akal, sembrono, dan hanya membuang bakat teknologi. Perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic malah tetap optimis untuk menyuntik dana sebesar US$60 juta untuk proyek "Laundroid".

        Mengutip BBC di Jakarta, Selasa (21/11/2016) robot yang dikenal dengan "Laundroid" ini dilakukan atas kerja sama Panasonic, Seven Dreamers, dan Daiwa House. Teknologi ini rencana akan dipasarkan mulai tahun depan dan dapat melipat baju dalam hitungan 1o menit, namun hingga saat ini belum ada berapa perkiraan harga untuk sebuah perangkat.

        Seven Dreamers mengatakan robot tersebut memiliki potensi untuk merevolusi kehidupan rumah tangga. Tertulis dalam sebuah laman website jika teknologi ini bisa menghemat waktu bagi kehidupan rumah tangga, karena rata-rata orang menghabiskan waktu selama 9.000 jam atau 357 hari untuk melipat pakaian.

        Panasonic mengatakan kepada BBC jika perusahaan hanya mendanai 10 persen dari proyek tersebut. Robot laundry ini dilaporkan mampu mencuci pakaian mulai dari kemeja, rok, celana pendek, celana panjang, handuk dll.

        Mengutip SukaJepang, Panasonic mengatakan robot ini akan merevolusi kehidupan masyarakat dengan membebaskan mereka dari penggunaan tenaga kerja atau pembantu yang digunakan untuk mencuci baju, sehingga dapat meningkatkan waktu individu untuk bersenang-senang dengan hobi mereka.

        Di sisi lain pertumbuhan ekonomi Jepang melonjak lebih cepat dari perkiraan berkat kinerja ekspor yang membaik. Produk domestik bruto naik pada tingkat tahunan sebesar 2,2 persen selama tiga bulan hingga September, menandakan ekspansi selama tiga kuartal berturut-turut.

        Perusahaan-perusahaan Jepang saat ini mengandalkan penjualan luar negeri untuk menutupi lesunya penjualan domestik, namun ada sekelumit ketakutan terhadap situasi politik internasional, terutama menyoal retorika Trump terkait anti-perdagangan bebas, yang barangkali jadi nyata.

        Kendati, sejak hasil pemilihan Presiden diumumkan nilai yen tergelincir terhadap dolar yang membuat barang-barang Jepang makin murah secara internasional, dan menjadi berita baik bagi para negara eskportir. Data resmi pemerintah menunjukan negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu tumbuh? sebesar 0,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, atau lebih baik dari perkiraan pertumbuhan sebesar 0,2 persen.

        Pertumbuhan itu merupakan kabar langka bagi proyek Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menstimulus ekonomi domestik atau yang dijuluki Abenomics.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: