Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        16 Pusat Unggulan Iptek Perkuat Sistem Inovasi Ketahanan Pangan

        16 Pusat Unggulan Iptek Perkuat Sistem Inovasi Ketahanan Pangan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebanyak 16 dari total 45 Pusat Unggulan Iptek yang merupakan gabungan sejumlah lembaga penelitian dan pengembangan memperkuat sistem inovasi untuk menghasilkan teknologi yang terserap masyarakat hingga industri untuk ketahanan pangan nasional.

        "PUI salah satu yang dibuat Kementerian untuk mendukung program (ketahanan pangan) tersebut, dan untuk berkontribusi maksimal perlu melibatkan kementerian lain," kata Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Patdono Suwignjo usai "coffee morning" bersama media di Jakarta, Kamis (24/11/2016).

        Untuk fokus unggulan pangan, ia mengatakan beberapa produk unggulan mencakup varietas bibit buah lokal Indonesia dan produk unggulan pangan padi, kedelai, termasuk teknologi pengolahan pascapanen menjadi inovasi yang diciptakan berbasis permintaan pasar yang dikembangkan PUI.

        Beberapa PUI pangan, menurut Patdono, telah menghasilkan produk inovasi dan teknologi pangan yang sebagian justru telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Beberapa contohnya adalah PUI Perguruan Tinggi Hortikultura Tropika IPB yang berhasil mengembangkan 3 varietas pisang, 1 varietas salak, 5 varietas nanas, 8 varietas melon, 5 varietas manggis dan 7 varietas pepaya yang salah satunya lebih sering dikenal masyarakat dengan sebutan "pepaya California".

        PUI Tanaman Padi Balai Besar Tanaman Padi Kementerian Pertanian juga telah menghasilkan cukup banyak produk riset berupa varietas padi, beberapa contohnya seperti Inpari 23, Ciherang Sub 1, Inpari 42 Agritan untuk varietas unggul padi irigasi. Selain mengembangkan varietas padi, PUI ini juga telah mengembangkan teknologi budidaya Jarwo Super dan penanganan hama padi dengan produk Biopestisida Metharizium Anisopliae (Metarian 10 WP).

        PUI Aneka Kacang dan Umbi dari Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian telah menghasilkan produk unggulan berupa varietas kedelai kaya isoflavon, yang dapat berperan penting pada pencegahan penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, mencegah osteoporosis, hingga antioksidan.

        Sedangkan PUI Pascapanen Pertanian Balai Besar Pascapanen Kementerian Pertanian sudah mengembangkan Starter Bimo CF yang merupakan bibit fermentasi berbentuk powder mengandung mikroba bakteri asam lakat alami yang dapat digunakan untuk membuat tepung, tepung lokal dengan bahan baku spesifik pengganti terigu, dan produk olahan pangan lokal.

        Hal yang kemudian perlu dilakukan Kemristekdikti selaku penginisiasi program penguatan lembaga litbang dengan mengembangkan PUI ini, menurut Patdono, membantu agar teknologi tersebut terserap dan membantu pemasarannya produk-produk hasil riset tersebut lebih luas, bahkan hingga mampu menjadi produk ekspor.

        "Kita akan bantu mencari cara dengan melakukan penjajakan contohnya ke supermarket," ujar dia.

        Direktur Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB Darda Efendi mengatakan penelitian terus dilakukan, dan pihaknya tidak hanya berperan dalam menghasilkan varietas unggul dan pengembangan koleksi plasma nutfah, tetapi juga menyediakan teknologi bagi peningkatan kualitas, kuantitas dan stabilitas produk dalam rangka meningkatkan daya saing buah-buahan tropika Ia mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan riset untuk pengembangan manggis dengan getah kuning yang dikurangi. Lalu meneliti cara membuat kulit buah jeruk menjadi kuning dan menarik seperti jeruk-jeruk impor. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: