Keuangan Syariah Harus Diberdayakan untuk Pembangunan Infrastruktur
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai, potensi keuangan syariah untuk keuangan negara harus terus diberdayakan khususnya zakat dan wakaf.
"Saya ingin soroti adalah potensi keuangan syariah untuk keuangan negara dalam pengertian zakat dan waqaf itu harus terus diberdayakan dan akan lebih baik lagi kalau nanti program-program terkait zakat dan waqaf ini bisa sinkron dengan program nasional dalam konteks pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur maupun upaya lain untuk memperbaiki perekonomian Indonesia," ujar Bambang di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/10/2016).
Oleh karena itu kata dia, sebaiknya ada sinergi yang baik antara keuangan syariah dengan perekonomian secara menyeluruh. Untuk mensinergikan itu dan berkontribusi bagi negara, menurut Bambang, harus ada instrumen yang bisa dipakai sektor keuangan syariah.
"Saat ini perbankan syariah mungkin belum banyak masuk ke sektor produktif, karena mereka masih banyak waktu itu memberikan pinjaman untuk misalnya sektor komoditas," tandasnya.
Ke depan, dia berharap perbankan dan keuangan syariah dapat menunjang investasi termasuk untuk pembiayaan infrastruktur, karena infrastruktur paling baik untik keuangan syariah yang menekankan adanya underlying.
"Kalau syariah lebih banyak masuk kepada infrastruktur maka ini akan mempercepat pertumbuhan dan perbaikan infrastruktur di Indonesia," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Gubernur BI Agus Martowardojo. Menurutnya keuangan dan ekonomi syariah juga diperlukan sebagai pendobrak ekonomi dalam negeri.
"Stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sitem keuangan belum cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, masih diperlukan tambahan tenaga termasuk dukungan dari ekonomi dan keuangan syariah," imbuh Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo