Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso menyatakan kedekatan Batam dengan negara penyuplai membuat kota tersebut menjadi pasar terbesar narkoba kedua di Indonesia.
"Indonesia pangsa pasar terbesar narkoba di Asean. Untuk Batam nomor dua terbesar karena dekat negara penyuplai," kata Budi Waseso di Universitas Batam, Jumat (6/1/2017).
Menurut Budi Waseso selama ini penyuplai narkoba terbesar bagi Indonesia adalah Malaysia dan Singapura, meskipun asal barang terlarang itu dari Tiongkok.
"Barang itu dari Tiongkok transit di Malaysia atau Singapura. Bandarnya di sana (Malaysia dan Singapura). Dari situ dikirim ke Indonesia melalui Batam atau daerah lain," kata Budi Waseso.
Kedekatan Batam dengan dua negara itu, kata Budi juga menjadikan narkoba masuk dulu ke Batam sebelum dikirim ke daerah lain dan menyebar di Indonesia.
"Kerawanan Batam sangat luar biasa untuk suplai dan transaksi besar. Wilayahnya terdiri dari pulau-pulau dan banyak pelabuhan tidak resmi yang sulit diawasi," kata dia.
Menurut jenderal bintang tiga yang akrab disapa Buwas itu, perlu banyak dibentuk satgas-satgas untuk cegah masuk dan beredarnya narkoba di Indonesia.
"BNN tidak mungkin kerja sendiri. Jadi harus dibentuk satgas dengan anggota banyak lembaga untuk mengawasi," kata Buwas.
BNN, kata dia juga ingin agar masyarakat sadar dengan bahaya narkoba sehingga tidak tergiur untuk menggunakan barang terlarang tersebut.
"Yang paling penting yaitu mengupayakan agar tidak ada masyarakat menggunakan narkoba. Dengan begitu maka tidak akan ada penyalahgunaan narkoba lagi. Itu cita-cita BNN," kata dia.
Saat itu, kata dia pangsa pasar narkoba di Indonesia memang sangat besar sehingga ratusan kilo narkoba masuk ke Indonesia.
"Dalam dua bulan terakhir 2016 saja ada ratusan kilo yang berhasil diamankan BNN. Itu belum termasuk dari instansi lain seperti Polri," kata Budi Waseso. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: