Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis Premium mengalami kelangkaan di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
"Ini, sudah lazim terjadi. Kalau kita ingin mengisi BBM di SPBU, maka kita akan temukan SPBU tidak beroperasi," ucap Dedy (35), warga Desa Biak Muli, Kecamatan Bambel di Kutacane, Aceh Tenggara, Rabu (11/1/2017).
Menurutnya, tidak beroperasinya SPBU karena kehabisan BBM terutama penugasan kepada warga sekitar untuk kebutuhan transportasi, genset ketika PLN melakukan pemadaman dan sebagainya.
Namun, lanjutnya, bila mobil tangki dengan membawa BBM rata-rata berkapasitas 16.000 liter tiba di lokasi SPBU setempat, maka paling lama cuma bertahan selama lima jam dalam sehari terutama di siang hari.
Seperti diketahui, terdapat empat unit SPBU di Aceh Tenggara dan masing-masing berada di Jalan Lintas Medan-Kutacane yakni Lawe Desky, Kuning, dan Lawe Kihing atau Bambel, serta Jalan Lintas Kutacane-Blangkejeren di Kampung Melayu.
"Jika mobil tangki selesai melakukan pengisian, maka kendaraan baik roda dua, roda tiga atau empat menyerbu SPBU. Mereka berebut BBM Premium dengan pedagang eceran yang bawa jerigen besar," katanya.
Herman (41), pengendara sepeda motor di Kutacane menuturkan, lamanya antrean di SPBU bukan disebabkan kendaraan pribadi seperti roda empat, tapi pedagang eceran berulang-ulang melakukan pembelian BBM Premium.
"Mereka ini, langsung menuju petugas operator SPBU dengan membawa jeriken berkapasitas 30 liter meminta di isi BBM, sehingga kita harus tunggu lama," terangnya.
Fajri (27), warga lainnya mengatakan, bahan bakar minyak terutama jenis Premium lebih gampang ditemukan di tingkat pedagang pengecer, dibanding pada sejumlah SPBU di Aceh Tenggara.
"Bila hari mulai siang, maka BBM pasti habis di SPBU. Tapi anehnya, BBM Premium selalu ada di tingkat pedagang eceran terutama sekitar SPBU," Sebagai warga di Aceh dirinya berharap pengelola SPBU jangan mengorbankan masyarakat. "Jangan lebih mengutamakan pedagang eceran, dibanding masyarakat setempat," tegasnya.
Riduan (31), operator SPBU setempat mengaku, pihaknya tidak bisa melarang pendagang pengecer membeli BBM terutama Premium dalam jumlah besar.
"Biasanya, truk tangki masuk SPBU malam hari. Kita mulai operasional jam 6.00 WIB, dan beberapa jam kemudian BBM yang kita jual sudah habis," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: