Bank Indonesia (BI) menyebutkan tingkat kepercayaan dunia pada Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari aliran dana asing (capital inflow) yang terus mengalir deras di awal tahun 2017.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, hingga kemarin (Kamis, 19/1/2017) total dana asing yang masuk telah mencapai Rp18 triliun. Angka ini melonjak dua kali lipat jika dibandingkan minggu lalu yang mencapai Rp9 triliun.
"Di Pemerintah kami tahu sampai pembahasan kemarin total dana luar negeri yang masuk ke Indonesia sudah Rp18 triliun dibanding tahun lalu periode yang sama baru 3 triliun. Ada lelang Surat Utang Negara (SUN) peminatnya 4-5 kali lipat. Ini menunjukan confident dunia pada Indonesia," ujar dia di Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Dengan begitu maka indikator ekonomi Indonesia 2016 tetap baik, Namun Agus menuturkan di ekonomi di 2017 mesti dijaga mengingat masih tingginya ketidakpastian global.
"Fiskal ditangani bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) fiskal jawab tantangan penerimaan. Kami jaga stabilitas kurs, kami jaga pastikan kredit tumbuh sehat, usaha UMKM baik," ucap Agus.
Sementara di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, masuknya aliran dana luar negeri membuat nilai tukar rupiah menguat di bulan Desember setelah mengalami tekanan pasca pengumuman Pemilu Presiden AS.
"Secara point to point, rupiah terapresiasi 0,59% (mtm) menjadi Rp 13.473 per dolar AS. Penguatan tersebut sejalan dengan peningkatan aliran dana masuk terutama di SUN. Sementara itu, outflow yang terjadi di pasar saham berkurang setelah kenaikan FFR dan bahkan mendorong inflow di akhir Desember 2016," terang Tirta.
Dengan begitu selama tahun 2016, secara point to point Rupiah telah menguat sebesar 2,32% (ytd) terutama didukung oleh persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik yang mendorong aliran dana masuk.
"Ke depan, BI akan terus mewaspadai risiko ketidakpastian keuangan global dan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar," ungkap Tirta.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: