PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mengaku masih akan merawat unit usaha syariahnya (UUS) terlebih dahulu untuk kemudian dilakukan pemisahan menjadi entitas usaha. Perseroan akan memastikan jumlah aset UUS-nya itu berada di atas Rp20 triliun untuk kemudian dilakukan aksi korporasi lanjutan.
Direktur Keuangan Bank CIMB Niaga Wan Razly Abdullah mengatakan bahwa saat ini jumlah aset di CIMB Niaga Syariah masih sekitar Rp8 triliun hingga Rp10 triliun.
"Setelah di atas Rp20 triliun baru akan jadi bank devisa," katanya di Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Sementara itu, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara menambahkan rencana pemisahan unit usaha menjadi anak usaha diproyeksikan berlangsung pada 2023 mendatang atau sekitar enam tahun mendatang. Lamanya proses pemisahan anak usaha tersebut dikarenakan bisnis syariah perseroan diharapkan dapat seimbang dengan bisnis konvensionalnya.
"Kami mau, nasabah kami mendapatkan fasilitas yang juga ditawarkan oleh CIMB Niaga. Jadi, kalau CIMB Niaga naik ke BUKU IV, syariah bankingnya juga harus sama," tambahnya.
Lebih lanjut, Pandji menambahkan perseroan menargetkan pertumbuhan bisnis syariah sebesar 40% pada tahun ini. Syariah Banking CIMB Niaga masih akan menggantungkan bisnisnya pada segmen bisnis banking. Sebanyak 55% hingga 60% bakal dikontribusikan dari segmen bisnis ini.
"Sedangkan 45% sampai 50% berasal dari consumer banking," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo