PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR) menargetkan dapat menyalurkan kredit lewat skema sindikasi sebesar Rp3,5 triliun. Besarnya kebutuhan pendanaan pengembangan infrastruktur tanah air akan menjadi katalis positif bagi capaian kinerja perseroan pada tahun ini.
Direktur CCB Indonesia Luianto Sudarmana mengungkapkan perseroan akan bekerja sama dengan China Construction Bank sebagai holding usaha perseroan untuk menyalurkan kreditnya. Dalam tahap awal perseroan akan bertindak sebagai member participant.
"Kita akan masuk pembiayaan proyek pembangkit listrik," katanya di Jakarta, Senin (20/2/2017).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan perseroan tengah mengincar proses pembiayaan pembangkit listrik yang berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Sebagai gambaran, jika satu proyek pembangkit listrik memerlukan biaya sekitar US$1,1 juta hingga US$1,3 juta untuk setiap megawatt (MW)-nya maka untuk pembangkit listrik berkapasitas 100 MW diperlukan biaya sekitar US$110 juta hingga US$130 juta.
Luianto menambahkan bahwa pada hingga tahun 2019 mendatang diperlukan sekitar Rp5.500 triliun untuk pengembangan infrastruktur di Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membentuk optimisme perseroan untuk dapat memetik manisnya buah dari proyek infrastruktur.
"Tahun ini sekitar 20% hingga 25% dari total kredit akan dihasilkan dari kredit infrastruktur," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo