PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) mengalami tantangan yang cukup berat pada tahun 2016 lalu. Laba bersih perseron terperosok 63,52% menjadi Rp19,54 miliar, padahal di periode yang sama tahun 2015 Panin Dubai Syariah masih sanggup membukukan laba bersih Rp53,57 miliar. Padahal, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 10,93% menjadi Rp6,34 triliun.
Direktur Bank Panin Dubai Syariah Edi Setijawan mengatakan pos pendapatan setelah distribusi bagi hasil naik menjadi Rp295,27 miliar dari posisi sebelumnya Rp289,95 miliar.
"Beban operasional lainnya meningkat 26,28% menjadi Rp267,77 miliar dari posisi sebelumnya Rp212,03 miliar," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (20/2/2017).
Turunnya laba bersih perseroan juga disebabkan oleh penurunan laba operasional perusahaan. Edi menambahkan laba operasional Panin Dubai Syariah turun 64,72% menjadi Rp27,49 miliar, bandingkan dengan posisi laba operasional di tahun 2015 yang masih berkisar di angka Rp77,92 miliar.
Hal itu menyebabkan turunnya laba sebelum pajak sebesar 63,18% menjadi Rp27,75 miliar dari posisi sebelumnya Rp75,37 miliar. Sedangkan untuk total aset yang jatuh pada periode 31 Desember 2016, terdapat kenaikan sebesar 22,72% menjadi Rp8,75 triliun dari jumlah aset per 31 Desember 2015 yang hanya sebesar Rp7,13 triliun.
Sebagai catatan, saat ini saham perseroan dikuasai oleh PT Bank Panin Tbk dan Dubai Islamic Bank yang masing-masing menggenggam kepemilikan saham sebesar 51,61% dan 39,32%. Sedangkan 9,07% sisanya dikempit oleh masyarakat melalui pasar modal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: