Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Konsumen di Sulsel Optimistis Kondisi Ekonomi Meningkat

        Konsumen di Sulsel Optimistis Kondisi Ekonomi Meningkat Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel Wiwiek Sisto Widayat mengungkapkan optimisme konsumen di wilayahnya mengalami penguatan. Hal tersebut merujuk pada hasil survei konsumen yang dilakukan pihaknya pada awal 2017. Tercatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2017 sebesar 123,42. Angka itu jauh lebih baik dibandingkan IKK pada Desember 2016 sebesar 102,68 ataupun IKK Januari 2016 sebesar 107,08.

        "Peningkatan optimisme konsumen di Sulsel terhadap kondisi ekonomi didorong oleh dua faktor ataupun komponen pembentuk. Pertama, kondisi ekonomi sekarang ini yang mulai pulih dan ekspektasi ekonomi pada enam bulan mendatang yang berada pada level moderat," kata Wiwiek, saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Senin, 6 Maret.

        Berdasarkan catatan BI, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini menembus 120,17. Lalu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) berada pada level 126,67. Kedua komponen pembentuk optimisme konsumen tersebut mengalami kenaikan signifikan secara bulanan, di mana pada Desember 2016 lalu IKE 94,63 serta IEK 110,73.

        Menurut Wiwiek, lonjakan IKE didorong oleh perbaikan kondisi ekonomi dan kegiatan/proyek pemerintah maupun swasta yang meningkat. Sedang, kenaikan IEK lebih dipicu adanya keyakinan konsumen terhadap perbaikan infrastruktur dan kemudahan pembiayaan perbankan serta insentif pemerintah.

        Tidak hanya konsumen, pedagang eceran di Sulsel juga yakin dengan kondisi ekonomi akan semakin membaik. Merujuk hasil Survei Penjualan Eceran (SPE), Wiwiek menerangkan jelas terlihat ada peningkatan kegiatan usaha di sektor perdagangan pada Januari 2017 dibandingkan Januari 2016. Diketahui Indeks Penjualan Riil (IPR) pada awal 2017 mencapai 127,08 lebih baik dibandingkan setahun lalu yang mencatat 120,65.

        Meski mengalami peningkatan secara tahunan, Wiwiek mengakui IPR di Sulsel sedikit merosot bila dibandingkan data sebulan sebelumnya. IPR pada Desember 2016 tercatat 128,28. "Penurunan terjadi sesuai pola seasonalnya, dimana konsumsi masyarakat pada awal tahun memang cenderung menurun setelah pada akhir tahun banyak membelanjakan uangnya untuk perayaan Natal dan Tahun Baru serta liburan sekolah," terang dia.

        Secara tahunan, penjualan eceran pada Januari 2017 tercatat tumbuh 5,33 persen (yoy). Laju pertumbuhan didorong oleh kenaikan penjualan pada kelompok suku cadang 30,75 persen (yoy) dan kelompok barang budaya dan rekreasi 16,87 persen (yoy). Namun, penjualan malah mengalami penurunan pada kelompok peralatan dan komunikasi sebesar -8,31 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: