Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemkab Timor Tengah Siapkan Rp45 Miliar untuk Program Rumah Layak Huni

        Pemkab Timor Tengah Siapkan Rp45 Miliar untuk Program Rumah Layak Huni Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Kupang -

        Pemerintah Kabupaten Timor Tengah telah mengalokasikan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) sebesar Rp45 miliar untuk memulai program pembanguan rumah layak huni.

        "Rencananya akan diluncurkan April 2017 mendatang, target minimal setiap kecamatan satu desa yang dibangun rumah layak huni," kata Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes saat dihubungi dari Kupang, Sabtu (11/3/2017), terkait kelanjutan program pembangunan rumah layak huni.

        Bupati dua periode itu mengatakan, alokasi dana akan dilakukan seara bertahap untuk memenuhi jumlah yang ditargetkan sekitar 30.038 rumah hingga tahun 2021.

        "Paling tidak setiap tahun sekitar Rp90 miliar yang disiapkan APBD untuk membiayai pembangunan rumah layak huni ini," katanya.

        Bupati Raymundus menjelaskan, jumlah dana yang disalurkan berbeda-beda sesuai dengan kriteria rumah yang dibanguna seperti rumah darurat sekitar Rp25 juta, rumah bebak Rp17 juta dan setengah tembok Rp10 juta.

        "Kami sudah melakukan pendataan dan nantinya dana akan disalurkan langsung dari kas daerah ke rekening ke masing-masing rumah tangga penerima," katanya pula.

        Dia menambahkan, terkait proses pembangunannya, akan dilakukan dengan sistem gotong-royong dari masyarakat penerima bantuan sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya tukang. "Pola kerja gotong royong akan diterapkan secara bersama-sama sehingga tidak ada sentimen yang muncul di kalangan masyarakat penerima," katanya.

        Menurutnya, program pembangunan rumah layak huni di daerah yang berbatasan wilayah secara langsung dengan Distric Oecusse, Timor Leste itu betujuan untuk mengentaskan kemisikinan masyarakat setemapat.

        "Rumah kan juga merupakan salah satu kategori dalam penentuan kemiskinan sehingga target jika program ini berjalan mulus maka akan menurunkan angka kemiskinan di TTU di bawah 10% tahun 2021," katanya.

        Dia menjelaskan, seusia dengan data BPS (Badan Pusat Statistik) setempat, angka kemiskinan di TTU pada tahun 2016 turun menjadi 22,18% dari sebelumnya di tahun 2014 sebesar 34,10%. Bupati Raymundus berharap, masyarakat di daerahnya bisa secepatnya memperoleh rumah yang layak sehingga bisa melakukan aktivitas produktif lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan.

        "Kalau rumah sebagai salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat sudah bisa memadai maka masyarakat tinggal berpikir hal-hal lain yang mampu meningkatkan kesejahteraannya tanpa dibebani dengan tempat tinggal," ujarnya. (Ant/CP)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: