Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Daging Sapi Satu Harga Mulai Dipasarkan di Jayapura

        Daging Sapi Satu Harga Mulai Dipasarkan di Jayapura Kredit Foto: Nunung Kusmiaty
        Warta Ekonomi, Jayapura -

        Untuk mengurangi disparitas harga daging sapi di Jayapura, Papua, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) mendatangkan 20 ton daging sapi beku ke Kota Jayapura, Papua, dan mulai dipasarkan hari ini Senin (13/3/2017) di Pasar Mama-Mama Papua eks Damri.

        Staf Bagian Komersil PT PPI Eka Bukit mengatakan pendatangan?20 ton daging sapi beku mengacu pada Permendag 63/2016 tentang penetapan harga acuan untuk tujuh komoditas pangan, yaitu beras, gula pasir, daging sapi, bawang merah, cabai, kedelai, dan jagung yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan pada tanggal 9 September 2016. Tujuannya, untuk menjamin stabilitas?harga pasokan ketujuh komoditas tersebut.

        "Di Kota Jayapura lebih banyak daging ayam, sementara stok daging sapi sedikit karena berkurangnya ketersedian komoditas inilah yang menyebabkan harga melambung. Harga daging sapi di Jayapura perkilo bisa mencapai lebih dari Rp100 ribu. PPI sebagai badan usaha milik negara berkewajiban menyiapkan stok daging sapi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi," katanya.

        Untuk sementara, penjualan daging sapi beku ini dipusatkan di Pasar Mama-Mama Papua dan belum disuplai ke pasar tradisional.

        "Alasan dipilihnya Pasar Mama-Mama Papua karena daging sapi beku ini harus berada di kotak pendingin atau freezer selama 24 jam jadi membutuhkan pasokan listrik. Sementara di pasar tradisional belum ada kotak pendingin, dikhawatirkan daging menjadi tak layak konsumsi jika tidak disimpan di kotak pendingin," jelasnya.

        Ke depan lanjutnya, daging sapi tersebut akan dipasarkan juga di Pasar Prahaa Sentani; Pasar Skow Wutung yang terletak di Perbatasan RI-PNG; Pasar Youtefa; dan Pasar Hamadi. Harga daging sapi beku ini dibanderol mulai dari Rp80 ribu hingga Rp95 ribu perkilo dan sudah dikemas dalam plastik ukuran satu kilogram.

        "Jadi, bukan hanya BBM saja yang satu harga. Ke depan sembako pun secara bertahap akan diberlakukan satu harga," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nunung Kusmiaty
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: