Pemegang Saham Toshiba Marah Atas Penjualan Unit Bisnis Chip
Manajemen Toshiba mendapat kritik keras dari para pemegang saham, meskipun mereka akhirnya menyetujui rencana penjualan bisnis chip yang berharga bagi perusahaan asal Jepang tersebut. Toshiba perlu mengumpulkan dana untuk memulihkan kerugian akibat pengurangan nilai aset bisnis nuklirnya di Amerika Serikat yang mencapai miliaran dolar AS.
Anak usaha Toshiba di bidang pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir, Westinghouse Electric Co, berniat mengajukan perlindungan kebangkrutan, setelah sibuk mencari pendanaan. Pailit dimaksudkan untuk menghindari kerugian lebih besar lagi terhadap sang induk usaha.
Permasalahan di Westinghouse tersebut membuat Toshiba tengah berjuang dengan akumulasi utang, yang mana beberapa pihak memperingatkan hal itu mungkin akan mengancam perusahaan di masa depan. Mengutip BBC di Jakarta, Senin (3/4/2017), pada pertemuan pemegang saham yang menyetujui penjualan unit NAND flash memory Toshiba, salah seorang investor mengatakan manajemen telah mengubah Toshiba "menjadi bahan tertawaan."
Perusahaan ini telah dua kali menunda pendapatan tahunannya dan saat ini diperkirakan bakal mengajukan rugi bersih sebesar 1 triliun yen (US$9 miliar), yang akan menjadi salah satu kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan negara tersebut. Konglomerat Jepang tersebut memperkirakan bisnis chipnya bernilai US$18 miliar dan berencana untuk menjual sebagian bisnis tersebut atau bahkan semuanya.
Menurut laporan media, para calon pembeli bisnis chip Toshiba di antaranya adalah perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat Western Digital Corp dan Micron Technology Inc serta perusahaan asal Korea Selatan, SK Hynix Inc. Dikabarkan juga bahwa Apple, Amazon, dan Google telah menyatakan minat untuk membeli unit NAND flash memory Toshiba itu.
Pada pertemuan pemegang saham, Presiden Toshiba Satoshi Tsunakawa serta para eksekutif lainnya menghadapi kemarahan para pemegang saham atas kekacauan yang terjadi di beberapa bulan terakhir. Satoshi Tsunakawa meminta maaf atas situasi yang "menyebabkan keprihatinan" tersebut.
"Kami meminta maaf kepada semua pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, karena menyebabkan masalah ini dan khawatir atas bisnis nuklir kami," katanya. Sebagai informasi, bisnis chip Toshiba adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Samsung, dan bernilai antara US$9 miliar dan US$18 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait: