Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Neraca Perdagangan Maret Surplus US$1,23 Miliar

        Neraca Perdagangan Maret Surplus US$1,23 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan pada Maret 2017 mencatatkan surplus sebesar US$1,23 miliar. Surplus tersebut dihasilkan dari ekspor mencapai US$14,59 miliar atau naik 15,68% dibandingkan Februari 2017, sedangkan impor menjadi US$ 13,36 miliar atau naik 17,65% dibandingkan bulan sebelumnya. .

        Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara kumulatif neraca perdagangan Januari-Maret 2017 mencetak surplus US$ 3,93 miliar dengan ekspor US$ 40,61 miliar dan impor US$ 36,68 miliar.

        "Surplus Januari-Maret 2017 merupakan tertinggi sejak periode Januari-Maret 2014. Mudah-mudahan ke depan kita berharap surplus kita semakin meningkat dan berpengaruh kepada angka pertumbuhan ekonomi,?Kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/4/2017).

        BPS mencatat nilai ekspor nasional pada Maret 2017 mencapai US$14,59 ?miliar atau meningkat 15,68% dibanding ekspor pada Februari yang sebesar US$12,57 miliar. Sementara bila dibandingkan dengan Maret 2016 meningkat 23,55% atau sebesar US$11,81 miliar.

        "Peningkatan ekspor Maret 2017 disebabkan oleh meningkatnya ekspor non migas 14,86% , demikian juga ekspor migas naik 23,56%,?tambahnya.

        Sedangkan ?nilai impor Indonesia pada Maret 2016 naik 17,65% ?atau meningkat dari US$ 11,26 miliar menjadi US$ 13,36 miliar bila dibandingkan bulan sebelumnya . Hal tersebut disebabkan naiknya anilai impor nonmigas 24,94% walaupun impor migas turun 8,54%.

        Penurunan impor migas dipicu oleh turunnya nilai impor minyak mentah 8,26% dan hasil minyak 12,23% , walaupun impor migas naik 13,23% . Sementara peningkatan impor nonmigas terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik 36,84%, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan benda-benda dari besi dan baja sebesar 40,06%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: