Bupati Lamongan H Fadeli menjelaskan produktivitas petani jagung di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, di kawasan pertanian jagung modern Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro meningkat dari hanya rata-rata 5,8 ton perhektare melonjak menjadi 10,6 ton perhektare, bahkan ada yang sampai 11,4 ton perhektare.
Peningkatan tersebut terlihat dalam panen raya yang dilakukan di kawasan seluas 100 hektare dengan jenis rata-rata produktivitas jagung hibrida.
Fadeli menjelaskan ada 20 varietas jagung hibrida yang diujicoba dengan lima varietas di antaranya adalah jenis unggulan dan mampu menghasilkan produktivitas paling rendah delapan ton dan tertinggi mencapai 11,4 ton perhektare.
"Produktivitas rata-ratanya mencapai 10,6 ton perhektare dan panen raya di kawasan ini sebagai upaya memberikan contoh nyata bagi petani lainnya dan sebuah persembahan dari Lamongan untuk Indonesia. Bahwa jika budidaya jagung dilakukan secara modern, hasilnya ternyata luar biasa," kata Fadeli di Taman Teknologi Pertanian (TPP), Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, akhir pekan lalu.
Fadeli mengatakan Pemkab Lamongan akan terus membuka diri ke?petani Indonesia agar dapat belajar di kawasan tersebut dan menjadikannya sebuah kawasan percontohan nasional. Tahun ini, lanjut Fadeli, kawasan percontohan serupa akan diperluas menjadi 10 ribu hektare di 12 kecamatan Lamongan dan ditargetkan bisa mencapai produktivitas 10 ton perhektare.
Terkait penjualan hasil panen, Fadeli meyakinkan petani tidak akan kesulitan menjual jagungnya ketika produksinya melimpah sebab saat ini sudah dibangun pabrik pengolahan pakan ternak di Pantura Lamongan dan banyak pihak yang sudah memberikan garansi bisa menampung berapapun jagung asal Lamongan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo