Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan?Wiwiek Sisto Widayat menyatakan kegiatan dunia usaha di Sulsel pada triwulan I-2017 mengalami pelemahan dibandingkan triwulan terdahulu.
Lesunya kegiatan dunia usaha tersebut tercermin dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang menghasilkan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 20,73, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 46,50.
"Penurunan kegiatan usaha terutama disebabkan penurunan pada lapangan usaha pertanian (SBT 11,46); perdagangan, hotel dan restoran (SBT 2,19); dan pengangkutan dan komunikasi (SBT 0,14). Namun, kegiatan dunia usaha pada triwulan II-2017 diprediksi kembali meningkat," kata Wiwiek saat merilis hasil sejumlah survei BI Sulsel di Kota Makassar, Rabu (3/5/2017).
Sejalan dengan hasil SKDU, Wiwiek memaparkan pelemahan juga terlihat pada lapangan usaha perdagangan untuk triwulan I-2017. Hal tersebut merujuk pada hasil Survei Penjualan Eceran (SPE). Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat hanya tumbuh 4,76 persen (yoy) menjadi 125,9 poin atau mengalami perlambatan dibandingkan triwulan terdahulu sebesar 5,31 persen (yoy).
"Penurunan penjualan eceran terutama pada kelompok perlengkapan rumah tangga dan kelompok bahan kendaraan bermotor," ulas Wiwiek.
Tidak hanya kegiatan dunia usaha, Wiwiek mengungkapkan penurunan juga terjadi pada tingkat hunian properti komersial dan perhotelan. Hal tersebut mengacu pada hasil Survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom). Tingkat hunian atau okupansi hotel tercatat turun tiga persen (qtq). Adapun okupansi perkantoran, retail dan lahan industri relatif stabil.
"Dari sisi harga sewa, hampir seluruh properti komersial relatif tetap, kecuali untuk apartemen dan perhotelan yang mengalami penurunan," ucap dia.
Dari sisi harga properti di Sulsel, menurut Wiwiek, harga properti residensial primer masih meningkat. Sedang, harga properti residensial sekunder sedikit mengalami penurunan. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) menghasilkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) meningkat 0,21 persen (qtq), terutama rumah tipe kecil dan besar yang masing-masing tumbuh 0,44 persen (qtq) dan 0,16 persen (qtq).
Terlepas dari penurunan kegiatan dunia usaha dan perdagangan, Wiwiek mengungkapkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Sulsel masih kuat, khususnya untuk konsumsi rumah tangga. Hasil survei konsumen menunjukkan rata-rata Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih meningkat 5,39 persen (yoy) menjadi 122,72 dibanding triwulan IV.
"Peningkatan IKK tersebut didorong oleh meningkatnya persepsi konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi saat ini maupun enam bulan mendatang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: