Bentuk IJBC, RI–Yordania Dorong Peningkatan Kerjasama Ekonomi
Hubungan kerjasama bilateral ekonomi antara Indonesia dan Yordania dinilai memiliki hubungan yang cerah, pasalnya Yordania dapat menjadi penghubung akses produk Indonesia ke negara-negara Arab lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) Mayra Andrea dalam sambutan pembukaannya di acara grand launching IJBC yang digelar di Noble House, Jakarta, kemarin.
?Kami harapkan dengan terbentuknya IJBC dapat memberikan fasilitasi para pelaku usaha diantara kedua negara sehingga diharapkan dapat meningkatkan kerjasama bilateral di sektor perdagangan, ekspor dan impor, pariwisata serta investasi,? ungkap Mayra .
Dia mengatakan, para pelaku Indonesia perlu menjajaki peluang tujuan ekspor ke negara-negraa non-tradisional seperti Yordania yang berada di kawasan timur tengah.?Kami akan mulai memikirkan agar kita bisa memiliki warehouse (gudang) khusus produk-produk Indonesia di Yordania,? kata Mayra.
Di tempat yang sama, Ketua Kadin Komite Timur Tengah, Fachry Thaib mengatakan selama ini memang ada hambatan-hambatan perdagangan dengan yordania, akan tetapi hambatan tersebut harus diolah supaya bisa dikurangi.
?Solusi untuk hambatan perdagangan dapat dibicarakan oleh Kementerian terkait ?dan juga oleh pemerintah diantara kedua negara,? ungkap Fachry.
Seperti diketahui biaya transportasi dinilai masih tinggi, sehingga produk Indonesia turun daya saing jika dibandingkan dengan negara-negara yang lebih dekat ke Yordania, seperti India, Pakistan atau Bangladesh. Di sisi lain, potensi bisnis ke Yordania dinilai cukup menjanjikan karena dapat menjadi hub bagi negara-negara Arab. Sudah ada beberapa perusahaan Indonesia yang dapat menembus pasar di sana diantaranya, Semen Indonesia, Semen Gresik, Petrokimia dan perusahaan yang memproduksi ban, PT Multistrada Arah Sarana.
?Sekarang Jordan jadi hub untuk kebutuhan Irak, Suriah, Aman, Lebanon dan lainnya. Jika sudah ada perdamaian di sana (Irak dan Suriah) tentu menjadi potensi buat kita, karena kebutuhan rebuild (pembangunan kembali) sebuah negara itu nilainya miliaran dollar,? ujarnya.
Dia mengungkapkan, negara-negara tersebut akan sangat memerlukan jasa konstruksi, semen, pupuk dan produk-produk strategis lainnya seperti plywood, furnitur, kelapa sawit, dll.?Kita harapkan tahun depan setelah Pak Jokowi ke sana, rencananya tahun depan, ada pembicaraan-pembicaraan khusus untuk meningkatkan hubungan dagang kedua negara,? kata Fachry.
Dia juga mengatakan, untuk memudahkan perdagangan diantara kedua negara, diperlukan free trade agreement (FTA) yang disepakati oleh kedua belah pihak. ?Tidak hanya dengan Jordan, tapi juga dengan negara-negara Arab lainnya. Kita perlu negosiator yang handal, kita harapkan secepatnya pemerintah bisa memperhatikan hal ini,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: