Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengungkapkan peredaran uang tunai pada bulan suci Ramadan 2017 diprediksi melonjak hingga 14 persen. Karena itu, pihaknya mempersiapkan tambahan Rp167 triliun untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang tunai selama Ramadan, termasuk saat perayaan Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran 1438 Hijriah.
"Kita sudah melakukan antisipasi dengan menyiapkan tambahan Rp167 triliun mengingat ada peningkatan 14 persen untuk perputaran uang pada Ramadan. Secara keseluruhan, total uang tunai yang beredar selama Ramadan diperkirakan mencapai Rp691 triliun. Lebaran 2017 ini memang menjadi puncak tertinggi untuk perputaran uang yang beredar," kata Agus di Makassar, belum lama ini.
Disinggung besaran persiapan uang tunai untuk Sulsel selama Ramadan, Agus mengaku kurang mengetahui persis data sebaran berdasarkan kewilayahan. Yang pasti, BI sebagai otoritas monoter dan sistem pembayaran sudah melakukan langkah antisipasi melonjaknya kebutuhan uang tunai selama Ramadan.
"Saya enggak hapal jumlahnya untuk masing-masing wilayah, tapi BI sudah persiapkan dan peningkatannya itu berkisar 14 persen," tutur dia.
Berdasarkan catatan BI, jumlah tambahan uang yang beredar pada Ramadan 2016 berkisar Rp146 triliun. Tingginya peningkatan perputaran uang tunai pada bulan suci umat Islam pada tahun ini tidak lepas lantaran dibarengi dengan libur panjang pada periode tersebut. Masa libur Ramadan 2017 mencapai sembilan hari atau tiga hari lebih lama dibandingkan Ramadan 2016. Belum lagi adanya libur sekolah.
Selain mempersiapkan tambahan uang tunai, BI juga memastikan menambah titik lokasi penukaran uang tunai yang diselenggarakan oleh BI maupun kerja sama dengan perbankan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: