Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Taiwan Sebentar Lagi Menjadi yang Pertama di Asia, Perbolehkan Pernikahan Sesama Jenis

        Taiwan Sebentar Lagi Menjadi yang Pertama di Asia, Perbolehkan Pernikahan Sesama Jenis Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengadilan Tinggi Taiwan telah membuka jalan bagi Taiwan untuk menjadi tempat pertama di Asia dalam rangka memberikan hak kepada pasangan sesama jenis untuk menikah. Mahkamah Konstitusi memutuskan pada hari Rabu bahwa undang-undang saat ini, yang mengatakan bahwa pernikahan antara laki-laki dan perempuan, melanggar Konstitusi.

        Panel hakim telah memberi kesempatan kepada parlemen, yang dikenal sebagai Legislatif Yuan, dua tahun untuk mengubah atau memberlakukan undang-undang baru, yang berpotensi membuat Taiwan menjadi tempat pertama di Asia untuk memperbolehkan pernikahan sesama jenis.

        Taiwan memiliki komunitas gay yang besar, dan parade gay tahunan di Taiwan adalah yang terbesar di Asia, namun masalah perkawinan sejenis mendapatkan respon warga masyarakat Taiwan yang beragam, dengan ribuan orang yang turun ke jalan beberapa bulan terakhir untuk melakukan aksi demonstrasi dan menentang perkawinan sejenis.

        "Penjelasan ini adalah langkah maju dalam sejarah pernikahan sesama jenis di Taiwan," ujar Yu Mei-nu, seorang legislator Taiwan, sebagaimana di lansir di laman CNN Asia, di Jakarta, pada Rabu, (24/5/2017).

        Yu mengatakan, penjelasan pengadilan tersebut menjelaskan bahwasanya meskipun anggota parlemen tidak mengizinkan undang-undang mengizinkan pernikahan sesama jenis dalam dua tahun ke depan, pasangan gay masih dapat menikah pada tahun 2019.

        "Penjelasan ini merupakan langkah maju dalam sejarah pernikahan sesama jenis Taiwan," kata Yu Mei-nu, seorang legislator Taiwan.

        "Saya berharap bahwa para legislator akan memiliki keberanian moral untuk memberikan legalitas pernikahan sesama jenis menjadi sebuah undang-undang, bagaimanapun sulit untuk memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan, pada saat ini," ujarnya. "Oposisi yang menolak terhadap pernikahan gay di Taiwan pasti akan sulit unutk menerimanya dan melanjutkan isu tersebut di dalam format debat, jadi debat akan terus berlanjut," tambah Yu Mei-nu.

        Rancangan undang-undang sudah berjalan melalui Parlemen Taiwan namun macet di tengah jalan.

        "Kami merasa bahwa ini adalah keberhasilan besar bagi LGBT dan gerakan perkawinan sejenis di Taiwan," kata Wayne Lin, seorang aktivis yang memprakarsai hotline LGBT di wilayah tersebut.

        "Kami ingin mengubah KUHP Perdata agar pasangan sesama jenis bisa menikah, pokoknya target kami adalah menyelesaikan keseluruhan proses selesai di tahun ini."

        Tsai Ing-wen, presiden wanita pertama Taiwan, menyatakan dukungannya terhadap pernikahan gay sebelum pemilihannya di tahun 2016.

        "atas asas cinta, semua orang sama," tukasnya dalam video Facebook saat parade gay tahun 2015.

        "Saya mendukung pernikahan sejenis, setiap orang harus bisa mencari cinta dengan bebas, dan dengan bebas mencari kebahagiaan mereka sendiri." tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: