Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Bibit Tembakau di Probolinggo Turun

        Harga Bibit Tembakau di Probolinggo Turun Kredit Foto: Antara/Saiful Bahri
        Warta Ekonomi, Probolinggo -

        Harga bibit tembakau Voor Oogst Paiton di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengalami penurunan saat memasuki masa tanam tembakau di wilayah setempat yakni sekitar Rp35.000 per 1.000 batang.

        "Jika pada musim tanam tahun lalu harga bibit tembakau sekitar Rp50.000 per 1.000 batang, namun tahun ini turun menjadi Rp35.000 per 1.000 batang di awal musim tanam pada akhir Mei ini," kata Shaleh, salah seorang petani tembakau jenis Voor Oogst Paiton di Kabupaten Probolinggo, Senin (29/5/2017).

        Ia menanam bibit tembakau sebanyak 200.000 batang di Kecamatan Krejengan untuk ditanam sendiri dan sebagian dijual kepada petani lain yang membutuhkan tembakau jenis Voor Oogst Paiton pada awal musim tanam.

        "Harga jual bibit tembakau Voor Oogst Paiton menurun sejak tujuh tahun terakhir. Pada tahun 2010, tercatat harga jual berkisar Rp80.000 hingga Rp100.000 per 1.000 batang, kemudian harganya terus menurun hingga kini," tuturnya.

        Tahun 2016, lanjut dia, harga bibit tembakau Voor Oogst Paiton di Kabupaten Probolinggo berkisar Rp40.000 hingga Rp50.000 per 1.000 batang, sedangkan pada awal musim tanam tahun ini menurun menjadi Rp35.000 per 1.000 batang.

        "Turunnya harga bibit tembakau akibat semakin banyaknya pembibitan tembakau dan memang harga tembakau yang terus menurun sejak tahun 2010, sehingga harga bibit secara otomatis juga ikut turun," katanya.

        Shaleh mengatakan persemaian tembakau membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan untuk bisa ditanam di lahan perkebunan tembakau, sehingga ia menyemai tembakau pada Maret-Mei 2017, agar bisa ditanam pada akhir Mei hingga Juni 2017.

        Sebelumnya Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo Mudzakir mengatakan masa tanam tembakau dimulai pada 25 Mei 2017, sehingga sebagian besar petani sudah mulai menanam.

        "Target realisasi areal tanam tembakau tahun ini sekitar 10.774 hektare, yang tersebar di Kecamatan Paiton, Pakuniran, Kotanyar, Gading, Krejengan, Besuk dan Kraksaan," katanya.

        Dengan luas areal tanam itu, lanjut dia, diprediksi jumlah produksi tembakau Voor Oogst Paiton kering sekitar 12.929 ton dan jumlah tersebut merupakan permintaan maksimal dari pabrikan rokok yang ada di Kabupaten Probolinggo. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: